H. Dodot (Foto: Dok. MediaBnR.com)

H. Dodot (Foto: Dok. MediaBnR.com)

Jakarta (MediaBnR.Com) – Pesatnya perkembangan dunia burung sampai saat ini sungguh luar biasa, hal ini bisa terlihat dengan menjamurnya komunitas kicaumania dan arena latberan yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara. Mencermati merebaknya arena latberan bahkan sampai setingkat lomba di pelbagai pelosok, sebenarnya sungguh sangat memprihatinkan dan cenderung bisa menimbulkan pembodohan publik.

Hal itu tentunya sangat beralasan, karena umumnya  juri yang bertugas tidak dibekali dengan pembelajaran tentang pakem penilaian burung, tapi mereka hanya belajar secara otodidak berdasarkan pemahaman dari pengalaman semasa menjadi pehobi burung atau  perawat burung saja yang tentu saja masih awam dan belum mencukupi untuk memberi  penilaian di dalam lomba burung. Padahal kunci utama mencapai sukses dalam menggelar suatu lomba, baik itu setingkat latberan sampai lomba nasional  sebenarnya terletak pada penjurian.

Demikian halnya dengan lomba yang digelar Yayasan BnR baik lomba local, regional ataupun  sekelas lomba spektakuler seperti Presiden Cup dan BnR Award, maka tak salah bila Bang Boy memberikan mandat serta kepercayaan kepada H. Dodot  yang didaulat sebagai arsitek penjurian dan bertanggung jawab untuk mensukseskan berbagai lomba tersebut.

Berbekal pengalamannya di dunia perburungan sejak tahun 70-an, Haji Dodot memiliki rentang waktu  yang panjang untuk memahami berbagai suara kicauan burung, hingga boleh dibilang pemahaman tentang dunia burung sudah mendarah daging dalam dirinya.

Pengalaman panjang H. Dodot sudah tidak disangsikan oleh siapapun dalam bidang penjurian. Apalagi  kiprahnya sejak tahun 80-an sudah mengawali dan mempelopori pakem penilaian lomba burung sehingga kemampuannya dalam menentukan standarisasi peniaian burung layak diacungi jempol.

Meski memiliki pengalaman yang lama di dunia lomba burung bukan berarti H. Dodot  menjadi stagnan dan tidak mau mengikuti perkembangan dunia perburungan. “Pakem penilaian lomba burung bagaikan teknologi industri yang terus berkembang, untuk itu saya masih tetap mempelajari bagaimana menentukan burung itu kurang bagus, bagus dan  istimewa.”

H. Dodot

H. Dodot

Perjalanan H. Dodot di bidang penjurian seakan tak pernah mengenal lelah, semenjak kehadirannya di Yayasan BnR sebagai Ketua Divisi juri,   sudah mencetak 235 orang juri BnR yang kini  tersebar di seluruh Indonesia.

Amanah yang diembannya untuk mencetak juri-juri yang professional  tentunya tak akan berhasil dengan baik bila anak didiknya tidak menjalankan apa yang diajarkan semasa mengikuti diklat juri BnR yang sekarang ini sudah sampai angkatan XI. “Ilmu yang saya bagikan dalam memberikan materi pemahaman burung ataupun etika menjadi seorang juri, hendaknya diaplikasikan dengan baik, agar apa yang saya lakukan bermanfaat bagi orang banyak, yaaa anggaplah itu bagian dari ibadah saya,” ucap H Dodot seraya tersenyum

Selain posisinya sebagai ketua Divisi Juri, H Dodot juga selaku Ketua Dewan Pengawas lomba dimana beliau bertanggung jawab atas kinerja Juri BnR di seluruh Indonesia, sehingga bila ada juri yang tidak benar, beliau akan menindaknya dengan tegas. “Bagi wilayah ataupun cabang yang akan menyelenggarakan lomba harus melaporkan kepada divisi penjurian,” tutur H Dodot. (Dony East Java)