MediaBnR.Com – Kinerja Juri BnR memang tidak diragukan lagi dan memang barometer kicaumania dan peserta lomba ada di penjurian BnR. Sistem penilaian dari BnR ini menjadikan panutan EO lain yang mencoba berkreasi dalam penjurian. Sistem BnR dibuat bukan semata – mata melihat di dalam lapangan terus mencoba – coba. Sistem BnR ini benar – benar melalui proses yang panjang yang telah merubah wajah perburungan kita melalui lomba burung. Keterbukaan dalam penjurian memang hanya di dalam lomba – lomba BnR. Sangsi tegas kepada juri bilamana melakukan kesalahan juga hanya ada di BnR saja. Juri yang di bawah naungan resmi suatu yayasan juga hanya ada di BnR saja. BnR tidak ada menerima juri pocokan atau juri kagetan. Juri BnR memang dididik dalam diklat. Para pendidik dalam Diklat Juri BnR juga tokoh – tokoh lama yang telah puluhan tahun dalam dunia penjurian burung.

H. Dodot

H. Dodot

“Saya dan Pak Engkus sejak tahun 80an sudah dalam dunia penjurian burung dan saya angkat jempol kepada Bapak (Bang Boy). Bisa sangat jeli menemukan sistem penjurian seperti yang digunakan BnR sekarang ini. Berlapis filter untuk satu burung bisa mendapatkan bendera nominasi ini yang tidak diketahui oleh pesrta lomba. Satu lagi yang saya patut angkat jempol sama Bapak.Juri yang sudah didiklat dikembalikan dulu selama satu tahun ketempat asalnya. Kemudian dibebaskan untuk menjuri di luar BnR dan dimana saja. Pertama saya sempat bertanyakan rasa kuatir saya mereka yang sudah didik bisa saja kembali nggak bener. Tapi memang hebat Bapak (Bang Boy) beliau sengaja melepas para juri habis diklat. Biar aja pak Dodot mereka kembali berbaur dan kita pantau bisa tidak mereka menjaga nama BnR dan harga diri mereka sendiri. Kalau selama menjuri di luar BnR mereka bermasalah tidak perlu kita angkat menjadi Juri BnR kata Bapak (Bang Boy). Di sini hebatnya bapak dalam mencoba seseorang jadi tidak gampang untuk menjadi seorang Juri BnR,” kata H. Dodot selaku Ketua Divisi Juri BnR.

Royal CUPLogo Jayakarta

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Karena itu BnR selalu mendapatkan kepercayaan untuk menjadi hakim lapangan di lomba besar di luar BnR. Di antara lomba – lomba besar yang menggunakan tenaga Juri BnR antara lain:

  1. 2 Agustus 2015, di lapangan Banteng: Royal CUP
  2. 8 November 2015, di Jakarta: Jayakarta CUP
Arie Andhika

Arie Andhika

Memang untuk saat ini dalam lomba besar tingkat kepercayaan peserta masih pada Juri BnR. Walaupun namanya dalam suatu lomba pasti ada yang merasa tidak puas. Tapi itu semua karena bukan tidak paham akan burung. Semua hanya karena tidak paham Pakem BnR dan satu ambisi yang ada di dalam hati. Kita lihat beberapa kali gelaran BnR atau bekerja sama selalu sengaja dibenturkan. Tapi apa kenyataannya di lapangan tetap saja lomba BnR yang dibanjiri peserta. Karena banyak yang tidak mengetahui kalau BnR ada BnR cabang dan ada BnR Community. Semua ini ada di seluruh Indonesia dan selalu kompak dan bersatu.

“Kami tinggal nunggu intruksi saja dari BnR Satoe kalau kita suruh turun di sana kami semua kesana. Kalau kami disuruh turun di lomba di luar BnR, PBI misalnya, kami juga pasti berangkat kesana semua. Ini yang tidak dipunyai oleh EO lain,” kata Arie Andhika selaku Ketua BnR Riau.

Para kicauamania ditunggu di gelaran Royal Cup dan Jayakarta CUP persiapkan burung dari sekarang.karena waktu berjalan terus dan tanggal pelaksanaan lambat laun semakin dekat. (joi)