Bang Boy tilik penjulan saangkar dan beri diskon buat sangkar pleci

Bang Boy tilik penjulan saangkar dan beri diskon buat sangkar pleci

Mediabnr – Perhelatan akbar Soeharto Cup 2017, sukses di helat di latar candi Borobudur, Magelang, Minggu (26/3/2017). Penonton banyak di suguhi perang bintang jawara – jawara kicauan nusantara. Kontestan, di Soeharto Cup 2017 ini betul-betul tumplek blek memenuhi latar Borobudur yang merupakan situs sejarah Indonesia yang di akui Unesco . Kendati di awal hujan gerimis, tidak menjadikan para kontestan surut, malah banyak yang berburu canselan tiket.

Perjurian JBI yang merata dan fair play, menjadikan lomba ini semakin menarik. Banyak peserta yang sangat puas, karena di gelaran kali ini kicau mania akar rumput pun merasakan naik podium dalam artian terangkat. Kewibawaan pamor candi Borobudur yang terkenal di dunia , menjadikan gelaran BnR semakin  menjadi fenomenal di hati kicau mania.

Kenari YS Najun besutan Divas terbaik di Cedana

Kenari YS Najun besutan Divas terbaik di Cedana

Di kelas kenari, gacoan kenari YS yang bernama Najun milik Divas Fitri BKS kembali naik podium setelah menyisihkan 72 peserta di kelas Cendana. Kenari berjenis YS Belanda 2012 ini sebelumnya sering juara dan boleh di bilang langanan di kontes-kontes blok tengah. Sebelumnya sempat juara di BnR Pandanaran , Valentin, Oplet Temangung dan gelaran Ronggolawe.

Burung bercincin ataupun hasil breeding sudah mulai merambah, dengan bukti peserta di kelas ring, makin meningkat pesat. Di kelas murai batu Kemusuk , jagoan hasil breeding yang bernama murai batu Masalembo milik Supri BRC Koboi BF berhasil juara pertama. Murai yang baru ber-usia 2 tahun ini berhasil mengeluarkan materi isian tajam, tak pelak murai batu ini sering kali juara di gelaran BnR.

Murai Masalembo besutan Supri BRC Koboi BF juara 1 di Kemusuk

Murai Masalembo besutan Supri BRC Koboi BF juara 1 di Kemusuk

Solikul dari Kudus yang mengawal gacoan murai batu Galaxsy juga merasakan angin segar, dengan berhasil juara ke-3 di kelas paling utama murai batu Borobudur. “ Kemarin murai batu ini sempat juara pertama di Silobur, “ kata H. Solikul teman baik Andi MP tersebut.

Galaxsy milik Haji Soikul kembali berjaya

Galaxsy milik Haji Soikul kembali berjaya

Roro gacoan Danang the winner

Roro gacoan Danang the winner

Di kelas love bird, jagoan love bird Roro milik Danang kembali naik podium. Love bird yang punya nama besar di kawasan Solo Raya dan Jogja ini sangup mematahkan rival-rival terberatnya dengan suara ngekek berdurasi 1 menit up dengan tingkat tembakan yang rapet dan di ulang-ulang. Danang pun kendati lelah dan harus berteduh di mobil, serasa terbayarkan dengan hasil prestasi Roro.

Dua anis merah Udin Gondrong di kawal Kempong prrestasi

Dua anis merah Udin Gondrong di kawal Kempong prrestasi

Pertarungan di kelas anis merah, kendati terkesan klasik dengan lagu dan tarian , namun menjadikan kelas ini mengandung daya seni yang luar biasa. Dua anis merah Udin Gondrong yang di kawal Kempong tampil sebagai juara 3 dan 15. “ Anis merah Cendol dan Tiwul ini sering juara , kemarin juara di Launching BnR Solo Raya, “ kata Udin Gondrong yang di temani Kempong.

Cendet Chicago bawa bendera BnR Ponorogo berkibar

Cendet Chicago bawa bendera BnR Ponorogo berkibar

Pertarungan di kelas cendet, sangat ketat sekali. Kendati di banyak gelaran lomba-lomba yang lain sepi, di Soeharto Cup 2017 ini lomba malahan full gantang sebanyak 72 peserta. Cendet Chicago berhasil membawa bendera BnR Ponorogo ( duta Sultan Cup ) berkibar di latar candi Borobudur, cendet baru habis mabung yang bernama Chicago ini, punya karakter irama lagu, roll duduk yang menjadikan dia juara 1 di kelas Kemusuk.

Arik Kandidat yang kali ini membawa cendet Suares kembali merasakan manis nya juara. Kendati juara ke-2, namun Arik Kandidat sangat puas, karena Suares tempur habis-habisan dengan menyisihkan 72 kontestan. Cendet yang sering tampil juara di Pacitan ini, barusan habis mabung.

Ciblek Gunung Abukara milik Dimas R Kutoarjo BF juara 1

Ciblek Gunung Abukara milik Dimas R Kutoarjo BF juara 1

Semakin di ikuti semakin menarik lomba ini. Ada beberapa kelas yang daftar juaranya tertulis nama baru , yang kalayak kicau burung belum hafal. Adalah ciblek gunung yang bernama Abukara milik Dimas R beralamatkan di Kutoarjo BF  / PBC Purworejo berhasil juara 1 di kelas Argomulyo dengan materi lagu isian los speed .

Suares kembali bikin heboh

Suares kembali bikin heboh

Di samping ramainya kontes burung, para penjual sangkar, kaos burung dan beberapa asesorispun merasakan ramai, malah penjual nasipun juga merasakan hasil plus dari gelaran ini. Ini membuktikan konservasi burung bisa menaikan ekonomi kerakyatan tanpa label atau pun kepentingan pribadi . Di akhir acara, Bang Boy mengucapkan terimakasih buat semua kontestan yang hadir sampai jumpa di Soeharto Cup 2018. (agus farrel)