Mediabnr – Cak Hendrik selaku Founder Agrobisburung.com terjun langsung ke lapangan mengawasi jalannya lomba burung berkicau bertajuk Agrobisburung.com Cup I yang dihelat di Halaman parkir The Club, Graha Padma-Semarang pada hari Minggu (12/5). Sebuah gelaran special yang juga termasuk dalam Liga Phoenix Jateng siang hari ini dikomando oleh Agus Bird Art selaku Ketua Panitia dan Diky Jakwier sebagai Ketua Pelaksana yang saling bahu-membahu bersama tim solid lainnya untuk dapat menyuguhkan sebuah gelaran terbaik kepada sahabat kicaumania.
Menawarkan hadiah sebuah sepeda motor untuk kelas-kelas burung disesi utama Phoenix, meskipun terselenggara dibulan suci Ramadhan gelaran ini begitu ramai dan sarat akan peserta yang berbondong-bondong hadir dari berbagai penjuru kota untuk ikut memeriahkan, dimana tercatat di meja panitia sebanyak 1017 kontestan.
Hal ini membuktikan antusias kicaumania yang begitu besar, maka tak heran apabila di dalam arena begitu kental terasa atmosfir berkompetisi. Dan beberapa jagoan yang berhasil mengharumkan nama besar pemiliknya, diantaranya adalah Arikanami polesan Yusi punggawa RMP SF yang begitu solid mengeksplore kemampuannya dalam bertarung memperebutkan podium juara dikelas cucak hijau. Bertipikal petarung sejati dengan gaya khas jamtroknya, Arikanami yang juga begitu fasih memuntahkan roll variasi tembakan andalannya ini sukses menggebrak kelas utama Agrobis untuk diganjar tim juri Radjawali Indonesia yang mengawal gelaran sebagai jawara terbaik.
Bukan kali pertama Arikanami memenangi sebuah gelaran bergengsi, dibeberapa event akbar sebelumnya pun namanya sudah kerap kali mencuat ke puncak podium. “ Alhamdulillah, ARK kembali tampil membanggakan dan semoga bisa lebih stabil lagi di event-event selanjutnya untuk menggapai podium terbaik,” cetus Yusi diamini crew RMP SF kawalannya.
Disusul aksi hebat Semut Hitam debutan Sendiko SF komando Nugroho yang nyaris saja berhasil menyapu bersih podium terbaik dikelas cendet. Berkarakter tarung nagen dengan balutan roll speed rapat, tembakan greja dan jangkrik menonjol, serta keaktifan durasi kerja yang mumpuni menjadi aksi pamungkasnya untuk mampu bersaing dengan rival tangguh lainnya. Meskipun termasuk sebagai pendatang baru di kota Semarang, sosoknya langsung mampu mencuri perhatian khalayak untuk mengakui kualitas wahidnya.
Ada juga Super Paradise besutan Denny H Pekalongan yang tak henti-hentinya beraksi stabil mendulang prestasi. Kali ini pun tak luput dari target sang punggawa untuk bisa membabat podium terbaik dikelas utama kacer Agrobis. Perjalanan cukup jauh ditempuh melewati 4 kota ke Semarang membuahkan hasil optimal, namanya mampu melibas lawan-lawan tangguh papan atas lainnya untuk menempati podium puncak.
Tak mau ketinggalan Nuna Maya polesan tangan Pak Guru dari tim Omah SF Semarang yang juga kembali menuai kemenangan dikelas kenari khususnya disesi Bird Art dimana aksi ngedur panjangnya dihadiahi bendera koncer A. Sedikit flashback prestasi wahid terdekatnya, Nuna Maya sebelumnya juga tampil dibeberapa event besar bilangan kota Semarang yakni Piala Joko Bos dan Berdikari Cup. “ Kenari tak pernah ingkar janji, semoga Nuna Maya bisa mewarnai tahta kejuaraan di event-event selanjutnya,” ujarnya.
Demikian halnya dengan Belgio besutan Erick-Sapto dari tim Panci Peok SF, meskipun berdarah muda aksinya mampu mengimbangi rival-rival senior dan bahkan mampu tampil lebih baik untuk kemudian dinobatkan sebagai yang terbaik khususnya dikelas murai batu Finan Tailor. Menusuk dikelas anis merah, gaco sarat prestasi milik Hendro-Kenzo dari crew Daox Team juga kembali membuktikan kualitas terbaiknya untuk dapat memimpin podium disesi Bird Art. Meski kali ini hanya menempati podium runner up sudah cukup membuktikan ketangguhan squad amunisi debutan WKB SF sebagai pengorbit gaco-gaco lovebird prospek juara yang kali ini ditorehkan oleh Pedral hasil polesan Vania 7912 disesi lovebird paud Bird Art.
Beberapa sahabat kicaumania yang nampak bersilaturahmi sekaligus mensosialisasikan gelarannya adalah Wahyu 8055 Semarang yang tepatnya pada tanggal 30 Juni 2019 mendatang akan menggelar lomba akbar bertajuk 8055 Cup II kawalan Juri BnR Indonesia. “ Sebagai undangan resmi kepada seluruh teman-teman kicaumania seluruh Nusantara, monggo kita kumpul satu titik di kota Semarang. Kami menyuguhkan kemasan gelaran terbaik yang tentunya untuk prioritas utama memanjakan panjenengan semua, mohon doa dan dukungannya,” ungkap beliu.
Sama halnya dengan Indra Prasetya asal kota Limpung yang dalam waktu dekat ini masih dibulan Ramadhan bersama crew dan tim lainnya akan menggelar event special bagi-bagi THR. “ Cuma gelaran dengan tiket kecil kok, namun besar harapan kami untuk bisa mengumpulkan teman-teman semua ber-Ramadhan Ceria sambil ngabuburit bareng di Limpung. Intinya kebersamaan dan berbagi, tunggu brosurnya njih,” jelasnya santai.
Kandidat kuat dalam persaingan memperebutkan podium juara umum Bird Club sudah terlihat sejak awal-awal kelas di gelaran ini, yaitu Dt. Sigit WMP Klaten kawalan Saddam CS yang sudah mendominasi point kejuaraan dan hasilnya pun semakin jelas terlihat ketika gelaran mendekati usai dimana menjulangnya perolehan nilai yang terkumpul semakin telak meninggalkan kandidat lain. Alhasil, diakhir acara panitia mengumumkan Dt. Sigit WMP sebagai pemenangnya.
Sedangkan kandidat terkuat di kancah perebutan podium juara umum Single Fighter adalah Bintang SF Jepara pimpinan H. Aziz yang juga sudah terlihat solid diawal dan semakin tangguh didetik-detik terakhir pengumpulan point. Diantaranya point kemenangan yang berhasil ditorehkan oleh Srikandi, amunisi lovebird andalannya yang nyaris menggapai hattrick, disusul segudang raihan kemenangan squad amunisi lainnya yang semakin mematangkan langkahnya. Dan panitia pun dengan tegas menobatkan H. Aziz Bintang SF Jepara sebagai pemenang diakhir gelaran. *team