Gebrakan Sesasional Martines Tasikmalaya

Martines Team Tasikmalaya usai melakukan transaksi di Kandang Cigir.

Martines Team Tasikmalaya usai melakukan transaksi di Kandang Cigir.

 

TASIKMALAYA (MediaBnR),- Sebagai pemain muda yang memiliki jiwa pertarung, Martin MS, mania andhokan Tasikmalaya kelahiran 1991 ini bikin gebrakan sensasional di trek tinggian nusantara. Ia berani mengakuisisi telur Tanjung, burung milik Jana Cigir Bandung seharga 50 juta. Aksi nekadnya ini terbilang brilian. Maklum saja, kejadian ini merupakan pertama kalinya di trek tinggian nusantara PMTI.

Pemikiran Martin jauh lebih kedepan. Feelingnya sangat kuat. Dengan memiliki anakan Tanjung, teamnya akan memiliki keuntungan plus. Selain memiliki anakan Tanjung, ia juga memiliki darah trah jawara PMTI saat ini, yang nantinya, kemudian, bisa disilangkan dengan trah yang ada di kandang Martines saat ini.

Karena keberaniannya, perjuangan Martin di dunia hobby merpati layak diberi apresiasi positif. Dan, mungkin, ia mengikuki jejak pamannya Palem Team Tasikmalaya. Semua mania andhokan tahu keberanian Palem dalam mentakeover burung di dunia merpati. Meskipun saat ini, Martines Team memiliki beberapa jawara yang sedang topform, seperti Black Star, Marquez, Piranha dan Nirmala. Namun ia masih belum puas kalau belum mendapatkan anakan jawara PMTI.

“Saya juga belum yakin 100 persen. Namun saya coba berspekulasi untuk bisa bersaing dengan team besar lainnya di nusantara,” ujar mania andokan paling muda ini lewat pesan Whatapp nya.

Trend Positif Jejak Rekam Tanjung

Tanjung. Ya itu nama burung milik Jana Cigir Bandung. Burung ini menjadi buruan tim-tim besar. Tawaran menggiurkan terus berdatangan. Hingga mencapai angka 200  juta. Namun sayang, Jana Cigir tidak melepas burung kesayangannya ini. Namun, untuk telor Tanjung, Jana melepasnya. “Saya gak enak sama team Martines, jadi saya lepas telor Tanjung,” ujar Jana kepada Media BnR.

Jejak rekam prestasi Tanjung layak mendapat tiga jempol. Lihat saja deretan juaranya. Tahun lalu prestasinya cukup mentereng dengan bertengger di posisi ketiga klasemen akhir liga PMTI 2016  (juara 1 nasioanl PSL dan Ciekek, Juara 4 nasional Majenang, 10 besar nasional UNWIKU dan lapak Nagreg). 480 poin dikumpulkan burung ini. Sayangnya dikakhir liga tersalip Heaven dan Silver Hawk Absolute Sidareja.

Telor Tanjung pemimpin klasemen Sementara Liga PMTI 2017 dihargai 50 juta.

Telor Tanjung pemimpin klasemen Sementara Liga PMTI 2017 dihargai 50 juta.

Tahun ini, Tanjung menjadi kandidat kuat sebagai scudeto. Dari tujuh kali lomba nasional yang telah digelar, hanya di Pangandaran dan Kebumen saja Tanjung tidak tembus juara. Selebihnya, burung yang sulit dikalahkan bila trek ini, mendapatkan poin maksimal. Nasional Tasikmalaya, Majenang, Unwiku, Majalaya, Ciamis dan terakhir di lapak PSL, Bandung prestasi Tanjung kian menanjak. Hingga kini poin yang dimiliki Tanjung 485 poin, beda beda 215 poin dengan Wareng yang berada di bawahnya.

Dengan stabilitas kerja Tanjung setiap tahunnya, tak salah kalau Martin MS langsung mengakuisisi telor burung ini. Ia berharap dengan anakan dan trah Tanjung, masa depan Martines team Tasikmalaya makin yahud. “Ya, mudah-mudahan saja mang… anakan Tanjung nanti bisa menghasilkan “sesuatu”,’ harap  lelaki kelahiran 1991 ini. (saeful milan)