Sien Ronny

Mediabnr – Kemenangannya seperti tak disangka-sangka, sama sekali tidak masuk dalam daftar unggulan. Seakan tiba-tiba, langsung menggebrak dan memborong juara 1 hingga tiga kali alias hatrik. Banyak penonton dibuat geleng-geleng kepala oleh penampilannya.

Awalnya, banyak yang takjub, tapi bingung mencari siapa gerangan si pemilik. Saat penilaian berakhir dan ternyata dapat bendera A mutlak, orang masih belum tahu. Yang mengambil burung belum begitu dikenali. Wajar bila tampak beberapa orang mendekat langsung menekan minta buka harga.

Setelah tahu ada Helmy Asalvo yang menyusul, baru orang mulai mahfum. “He he, tadi awalnya ada yang ndesak-ndesak tanya mau buka harga berapa. Setelah saya mendekat dan tahu itu burung Pak Sien, langsung mundur teratur. Kami jadi tertawa bareng-bareng,” ujar Helmy.

Helmy kembali menurunkan di dua kelas berikutnya, lagi-lagi juga merebut juara 1. “Sebenarnya ada 4 kelas anis merah, tapi cukup turun 3 kali saja. Takut kecapaian karena ini mau kita siapkan lagi turun di Khofifat Cup, lalu Balekambang Kumandang, dan gongnya tentu saja di BnR Award. Tak mau tanggung-tanggung, kita siapkan bisa turun di tiket 10 juta juga,” tandas Helmy.

Halusinasi termasuk jago yang masih baru. Jadi bisa dimaklumi bila banyak yang belu mtahu. Sebelumnya, bernama Wates, sesuai nama yang diberikan oleh pemilik sebelumnya, orang Bandung.
“Di Bupati Cup Kulonprogo sebenarnya sudah saya turunkan, sekali juara 1. Masih pakai nama Wates. Lalu istirahat hingga di lomba ini. Jadi wajar banyak yang mungkin lupa, atau memang belum pernah lihat sebelumnya karena tidak datang pas di Kulonprogo.”

Penampilan yang luar biasa dari Halusinasi, tentu saja akan kembali mengisi “kekosongan” Sien Ronny dari prestasi anis merah. Padahal, nama Sien Ronny tak bisa lepas dari anis merah. Ingat, beliau pernah memiliki legenda anis merah pada zamannya, yaitu Zamorano.

Kita tahu, sebelum ini juga ada penggantinya yang cukup dikenang juga, namanya Semar. Kini Semar sudah tiada, lalu muncul lagi nama Blue Saphire dan Super Bella. “Keduanya masih masa pemulihan dari mbung. Blue Saphire mungkin di BnR Award sudah bisa ditampilkan,” jelas Helmy lagi.

Nah, Halusinasi benar-benar datang di waktu yang tepat, mengisi kekosongan yang benar-benar sedang dinanti oleh Sien Ronny. “Semoga bisa tampil stabil dan konsisten seperti mendiang Semar,” imbuh Helmy lagi.

Bila kita perhatikan di Data Juara, Halusinasi menjadi satu-satunya jagoan yang mampu meraih hatrik atau juara 1 hingga tiga kali. Pesaing terdekatnya adalah kacer Upin milik WW Angga, juga dari Surabaya, yang meraih juara 1, 1, dan 2.

Berbeda dengan gelaran sebelumnya, Piala Walikota Yogyakarta V untuk pertama kalinya menggunakan dua lapang. Dimulai jam 10.00 tepat, berakhir pada jam 17.00. Lomba memang belangsung lancar, tidak ada komplain yang bisa menghambat laju sesi berikutnya.