MediaBnR.Com – Menari sambil berbunyi dengan volume yang dahyat, adalah ciri burung jenis anis merah teler. Gayanya betul-betul mempesona bagi yang melihatnya, tiada duanya, segala macam jurus mabuk bisa di lakukan nyaris sempurna.
Jiwa tarung anis merah sangat luar biasa, meski sekarang peserta kelas anis merah makin berkurang, lantaran breeding agak malas. Agar burung teler tetap mengudara, banyak komunitas anis merah yang membuka kelas anis merah di kelas utama dan memberikan bonus buat pemenang anis merah.
Anis Merah Paramex
Anis Merah Ninja
Adalah Fiko dan Nunung Solo, dua penghobi anis merah ini sering bareng menurunkan dua gacoanya yaitu anis merah Ninja dan anis merah Paramex. Belum lama ini, kedua gacoan ini berhasil juara 1 dan 2 di GMC Wonogiri, Minggu (24/7). Kedigdayaan suatu burung tiap tahun atau masa nya selalu berganti. Dulu anis merah juga sempat mengalami digdaya, di era tahun 1990 an anis merah menjadi burung primadona dan masuk kelas utama.
Nunung dan Fiko Seusai Juara di GMC Wonogiri
Fiko dan Nunung yang tergabung dalam Family SF Solo selalu semangat mengantang burung anis merah, bahkan kedua sahabat ini punya niat mengembangkan anis merah, melalui metode breeding.Di bulan September nanti, KAMI (Komunitas Anis Merah Indonesia) Pacitan, akan menggelar lomba burung yang di dominasi kelas anis merah.
“Anis Merah Petarung Sejati Tak Kenal Lelah”, judul di atas memang sangat pas sekali. Burung ini sangat fighter dan indah gayanya sambil teler serta melagukan isian masteranya. Di sekitaran pegunungan Pacitan (Jawa Timur) dan di pegunungan Wonogiri (Jawa Tengah), populasi burung ini masih banyak. Itu dapat di buktikan jika kicau mania mengunjunggi hutan wisata Seper, Jatipurno Wonogiri, anis merah masih berterbangan.
BnR juga pernah melepas ribuan burung anis merah ke habitat aslinya yaitu hutan dan pegunungan, itu perlu kita contoh, agar anak cucu kita pecinta burung ocean dapat menikmati burung anis merah. (agus farrel)
