Central SF
Bogor (MediaBnR.Com) – Menjadi juri tidak cukup dengan mata ataupun telinga saja, namun ketelitian dalam sebuah penilaian jadi hal yang paling utama dalam setiap gelaran. Bahkan kinerja para juri pun pada saat jalannya lomba sangat mempengaruhi mental dan keyakinan para kicaumanianya oleh karena itu biasanya ada rasa kekhawatiran tersendiri apabila jagoannya tidak terpantau.
Yayat Terminator Team dan Aby Central SF
Akan tetapi suasana kondusif dari para peserta untuk tidak berteriak menyebutkan baik itu nomor gantangan, warna burung atau warna sangkar sekalipun, itu juga menjadi salah satu faktor agar para juri bisa maksimal dalam penilaian. Salah satu contohnya adalah terjadi saat gelaran latpres Sakura Enterprise di kelas love bird, Rabu (28/9/2016). Burung yang bernama Athena milik Adief dari Central SF ini usianya masih sangat muda namun prestasinya sudah tidak diragukan lagi karena Athena tidak hanya di kelas junior saja digantangkan akan tetapi di kelas dewasa pun sudah banyak meraih prestasi. Pada saat gelaran hari itu saja sudah 3 trofi berhasil ia boyong dan semuanya meraih juara pertama.
Sepintas kalau kita lihat burung yang satu ini mempunyai bentuk tubuh yang kecil karena memang mutlak dia masih junior dan usianya pun baru 4 bulanan. Bisa dibilang kalau Athena adalah jenis love bird yang tipikalnya korslet seperti yang sering dibilang oleh para kicaumania lainnya. Dia tidak perduli segaduh apapun yang ada disekitarnya, dengan ciri khas mata tertutup ia akan terus menerus ngekek dengan durasi panjang saat berada di atas gantangan. Karena usianya masih muda, oleh karena itu volume yang dikeluarkan oleh Athena pada saat ia ngekek terbilang masih tipis namun kalau kita cermati pada bagian ekor sangat terlihat jelas gerakannya. Di sinilah tugas para juri harus ekstra ketat dan lebih teliti dalam penilaian.
Pada hari yang sama, amunisi love bird Conello jenis parblue milik Aby Rizal yang juga dari Central SF akhirnya di-take over kepada Mr. Yayat dari Terminator Team dengan harga yang cukup fantastis. Amunisi besutan Central SF hingga saat ini sudah banyak di-take over hingga keluar Pulau Jawa dan rata-rata semuanya moncer di lapangan. (Rizky D)
