.

BnR jogja,masih mengiang di benak para kicau mania yang turut menyaksikan meriahnya gelaran piala ketua SMM pada minggu 15 desember 2024 yang dihelat di pelataran candi prambanan yogyakarta,kemeriahan dan persaingan kelas demi kelas membuat gelaran ini semakin mengundang andrenalin untuk para peseta yang hadir.

kelas demi kelas telah berlalu, mobil dan motor satu persatu dilepas oleh para panitia untuk para jawara dimasing masing kelas,ketegangan demi ketegangan  sampailah pada kelas utama yang notabene sudah ditunggu para peserta dan kicaumania yang sengaja hanya hadir untuk menjadi saksi kehebatan murai batu papan atas di indonesia di gelaran piala ketua SMM.

dikelas utama dihuni para jawara jawara kondong yang memeng sengaja disiapkan untuk menjadi yang terhebat di kelas utama ini,termasuk Super Power amunisi milik HM Hidayat Batubara sang pemain legendris dengan segudang amunisi yang sudah terbukti di gelaran Nasional termasuk SMM.

dikelas utama ini taema 76 sengaja tidak menurunkan Lambada Rebon,superpower yang mewakili dengan duduk digantangan 23 sebelah pinggir berjajar antara singalaga milik rudy buldoser,Valentine milik Mr Apank 139 team yang dikelas sebelumnya sudah mendapatkan satu buah mobil.

super power memang tak salah dipilih untuk menjadi yang terbaik dikelas utama ini.pasalnya di awal menit pertama kinerja dan irama lagu,volume sangat  menonjol diantara satu blok D bahkan diBlok C sepertinya sudah menguasai secara kasat mata para penonton yang berdiri dipinggir lapngan.

namun ketegangan itu tak berlangsung lama,pada putran ketiga SuperPower harus mengalami nasib seperti burung disebelahnya yakni turun pangkringan mengejar lawan,sontak para penontok dengan nada kecewa bergemuruh seperti menelan kekecewaan berat pada superpower,

harapan itu memang hilang,tapi tidak bagi pemiliknya. dari awal Superpower sudah diprediksi bakal anjlok dikelas utama ini,Bapak HM Hidayat sudah yakin akan kejadian ini,pasalnya sebelum berangkat ke jogja super power menjalani proses dan perwatan dibawah pantauan lagsung oleh Bapak HM Hidayat,dari mulai harus di bawa kemedan balik kejawa hingga dihari ini,

sebelumnya gelaran demi gelaran Superpower sudah membaik artinya kuncinya sudah ketemu biar tidak turun,namun kesalahan ini terletak pada sang perwat sendiri dengan tidak membasahi kedua pangkringan saat akan naik,dan ahirnya superpower pun beneran turun seperti yang sudah dprediksi.

marah???   tentu bapak HM Hidayat tidak marah,semua biar menjadi evaluasi dan pembelajaran untuk perawat lainnya agar lebih waspada dan telaten untuk merwat burung ungkap Bapak HM Hidayat Batubara dengan senyum khasnya.