Road To Samjaya Cup-Salatiga

Koh Sinyo orbitkan kualitas Tusuk Djarum nyaris nyeri

MediaBnR-Salatiga, Sabtu (1/5/21). Bumi Perkemahan Senjoyo-Salatiga menjadi saksi gelaran lomba burung berkicau Road To Samjaya Cup feat Ronggolawe Nusantara yang dihadiri kicaumania lintas kota sekitar. Lokasi teduh dan nyaman menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi peserta, ditambah lagi IDR tiket dengan hadiah yang cukup menggiurkan. Tak pelak, seluruh lapisan kicaumania turut serta memeriahkan.

Diantaranya adalah Boja Mandiri SF kawalan Bagus yang menurunkan duet andalan tim asal kota Kendal ini lewat aksi kacer Wono Sakti dan cucak hijau Zolla, hingga keduanya sukses memborong banyak kemenangan. Wono Sakti harus legowo karena aksi dahsyatnya hanya diganjar podium juara 3 oleh sang pengadil, demikian pula dengan Zolla yang meskipun sudah tampil all out harus rela bergeser ke podium runner up dua kali dan hanya sekali kebagian podium juara 1. “ Alhamdulillah, meskipun sepertinya tidak sesuai ekspektasi, penampilan keduanya tidak mengecewakan, dan mungkin belum hoki saja. Wono Sakti finish juara 3 kemudian Zolla finish juara 1,2,2. Semoga kedepan bisa lebih baik lagi,” papar Bagus mewakili Boja Mandiri SF.

Taman 78 andalkan kualitas & kestabilan prestasi Sengkelat

Jawara lain yang juga terlahir di ajang ini adalah Sengkelat besutan Imam dari Taman 78 Team. Lewat aksi roll tembak bongkar materi lagu isian komplit disertai gaya tarung happy aktif saat mengikuti laga dikelas murai batu, gaco sarat prestasi ini berhasil finish di podium juara 3 dan 4 dengan pecahnya bendera koncer A. Deq Wowok sang punggawa Taman 78 yang kebetulan baru off berlayar menyaksikan langsung performa Sengkelat saat itu dan mengaku cukup bangga atas kestabilan prestasinya. “ Soal juara itu bonus, yang penting silaturahmi dan menyaksikan langsung kinerja gacoan, itu sudah menjadi kepuasan tersendiri,” ujarnya.

Disusul oleh Tusuk Djarum debutan Koh Sinyo dari RKS SF yang aksinya nyaris tak terbendung untuk menyabet double winner dikelas kacer. Tontonan aksi tarung yang menarik dengan show mewah buka ekor aktif disupport bongkaran roll materi lagu rapat sebagai senjata pamungkasnya untuk mencuri perhatian tim juri. “ Keistimewaan lainnya juga masih ada dari Tusuk Djarum ini, yaitu dalam hal kestabilan, tidak hanya setiap pekan main, mau turun ngedur setiap hari pun jadi, tahan banting pokoknya,” jelas Koh Sinyo.

Wawo Grubyak-Grubyuk mencuat lewat aksi Sente Wulong

Masih dikelas kacer, Sente Wulong besutan anyar Wawo dari tim Grubyak-Grubyuk sukses menyeruak diantara nama-nama besar yang turun. Mengandalkan power tembus, muntahan isian kasar, dan durasi kerja nutup awal-akhir, Sente Wulong berhasil finish di podium juara 2 dan 3.

Sementara dikelas cendet, Nugroho-Sendiko Accu memanfaatkan moment hari libur ditanggal merah ini untuk melakukan sesi buang birahi gacoannya. Yakni Sensor yang turun tanpa persiapan matang masih terlihat sangar dalam mengolah materi dahsyatnya untuk dapat mencicipi podium juara 2. (kiky)

Sesi buang birahi Sensor tetap stabil raih podium

Petir banggakan nama besar Artomoro BF