DADI SADIKIN,SE  – IRIZ SF

Dadi Sadikin (Kiri) bersama team IRIZ SF

Mediabnr – Setelah vakum sementara dikarenakan sibuk bekerja di salah satu bank terkemuka di Indonesia, tampaknya hobbi yang membesarkan namanya tersebut sulit dilupakan.

Selain fokus berkarier,bisnis jual beli mobil pun digelutinya hingga memiliki 4 showroom di daerah Paramount- Gading serpong – Tangerang dengan label ‘IRIZ Mobilindo’. Merek dagangnya tersebut berasal dari inisial anak pertama dan kedua Dadi, dan acap digunakan sebagai alamat Single Fighternya diarena.

Pria berpawakan tinggi ini memulai langkah dipentas kicauan pada tahun 1999, serta lanjut keikutsertaanya bergabung di Organisasi Perburungan Indonesia yakni PBI Tangerang tahun 2004 sampai 2008.

Direntang 2004 itu, Dadi termasuk salah satu orang yang mengusung Achun Owen terpilih sebagai ketua umum PBI Tangerang.

Segudang jawara lawas yang dikoleksi pada jamannya memiliki prestasi yang mentereng. Sebut saja Murai Batu Legendaris Cakra, yang kerap malang melintang juara digelaran PBI manapun. Selanjutnya ada Kenari Libido yang hattrick di Piala Raja, dan salah satu Kenari istimewahnya yaitu Ceriwis di take over (TO) oleh Dr.Mulyana dengan mahar fantastis.

Pentet Godzila, Cucak Jenggot Kolesom dan juga Cucak Hijau Tedjo tidak luput dari prestasi ciamik yang turut serta mendulang kejayaanya hingga melambung tinggi.

Dadi Sadikin,SE- Sang Founder CRBC yang kembali eksis

Era jaman now ini, Dadi meramaikan pentas kicauan bersama sederet amunisi anyarnya dengan mentake over burung juara dilapangan dengan prestasi berlimpah dan harga beli yang sudah pasti wow. Mulai dari Murai Batu Navara, Gatot Kaca dan Cakra Jr, Djawir, Cucak Hijau Arwana, Kacer Super Roll,dan LB Lexus adalah sebagian besar dari sejumlah amunisi handalnya yang siap turun digelaran kolosal baik itu regional maupun nasional.

Bersama perawat handalnya yakni Boim, Mun’im, Budi, Riki, Hengki dan Iman yang notabene piawai dimasing-masing gaco yang dipegangnya, kini Dadi siap melebarkan sayap kembali mencatatkan nama besarnya diranah perburungan tanah air.

Dengan banyaknya even lomba yang terjadwal setiap minggu, Pebisnis low profile ini sangatlah konsern akan kriteria penjurian atau pakem dasar yang dipakai oleh beberapa organisasi besar seperti BnR, Ronggolawe Nusantara, Rajawali Indonesia, NZR, Orix Jaya dan lain sebagainya.

Kritik membangun yang diutarakan kepada awak Mediaonline BnR disela perbincangan adalah, menitik beratkan Kriteria penjurian dan pakem penilaian lomba sekarang ini sudah bergeser jauh dari pakem dasar.

Dadi Sadikin,SE bersama kedua perawat handalnya Budi dan Mun’im di Showroom Mobilnya

Menurutnya, keseragaman dan aturan baku yang diterapkan antar eo haruslah memiliki perbedaan yang tidak jauh berbeda. Tujuannya tak lain guna meminimalisir suara sumbang rekan-rekan kicaumania dari pengalaman terzholimi main disalah satu eo tersebut hingga akhirnya blow up ke medsos,” Ujarnya.

Kriteria penjurian meliputi irama lagu, volume dan fisik harus diperhatikan dengan cermat dan penuh ketelitian agar terhindar komplen dari peserta yang nantinya akan berimbas negatif.

Selanjutnya pakem penilaian fairplay dari sang pengadil lapangan dengan tidak memantau burung dari kurungnya saja tapi melihat secara seksama durasi kerja menjadi prioritas utama yang diungkapkannya.

“Dan terakhir, Dadi berharap kedepan adanya Kolaborasi lomba yang keren antar organisasi perburungan dengan menyingkirkan rasa egois dan mengkesampingkan kepentingan Individual dalam menyelenggarakan gelaran tersebut,” Imbuhnya menutup pembicaraan. *Arie