Dan’s BF Lembang Cetak Anakan Murai Batu Bahorok dan Marike
Penghobi yang satu ini semula hanya sekedar penikmat kicauan semata. Didasari akan kecintaannya pada burung Murai Batu, peluang hobi jadi bisnis dengan mencoba menjadi seorang breeder si ekor panjang tersebut. H Dani dengen bendera Dan’s BF yang beralamat di Kampung Batu Reog RT 02 RW 12 Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. kini telah berhasil mencetak anakan Murai Batu jawara, lewat perjalanan yang ia tempuh selama menekuni dunia breeding.

Rumah Breeding Dan’s BF Lembang
Harus Hobi
Dua tahun yang lalu, H Dani mengawali kegiatan ternaknya. Berawal dari 4 pasang indukan, kini H Dani mengkoleksi delapan pasang indukan dari trah terpilih yang sudah ia seleksi. Indukan dari Murai Batu Bahorok dan Marike, menjadi modalnya dalam menekuni dunia breeding. Lewat proses pematangan alamiah yang dipelajari secara otodidak, juga trah murni dari indukan Bahorok dan Marike, H Dani kini berhasil mencetak anakan unggulan dari indukan hasil breedingnya.
Menurut H Dani yang juga penghobi seni ketangkasan Domba Garut, menangkarkan Murai Batu harus dilandasi hobi, karena perlu pembelajaran, pengorbanan dan pemahaman. “Ingin menjadi breeder harus total dan mau belajar. Pasti akan berhasil jika kemauan dan semangat kita tinggi,” tutur H Dani. “Yang utama perlu kesabaran,” lanjutnya.

Kandang Ternak Nan Asri
Sanitasi & Sirkulasi
Kebersihan area kandang menjadi prioritasnya. Selain asupan pakan yang wajib harus selalu tersedia, sanitasi dan sirkulasi menjadi poin penting dalam beternak. “Tentunya extra fooding menjadi salah satu yang utama, tetapi semua itu akan berhasil bilamana sanitasi dan sirkulasi kandang perjodohan, selalu dalam keadaan bersih. Dalam artian terhindar dari predator seperti cicak atau tikus, juga aliran udara yang masuk seimbang,” katanya.

H Dani Owner Dan’s BF Lembang
Perjodohan
Ukuran kandang perjodohan 1,5 m x 2 m, bahan bata cor dengan sirkulasi udara. Atap genteng serta diding depan menggunakan ram kawat. Indukan yang sekarang digunakan, merupakan hasil breedingnya sendiri. “Anakan yang mempunyai jiwa fighter tinggi, volume keras serta caturangga baik, kemudian saya simpan untuk indukan jantan yang akan datang. Lalu anakan pilihan tersebut dikawinkan dengan calon betina yang sudah terpilih juga. Tentunya beda kandang ternak, guna menghindari perkawinan satu turunan atau in-breeding,” bebernya. “Hal ini demi menjaga keaslian dari turunan murai batu Bahorok dan Marike,” lanjutnya.
Dalam perjodohannya, Murai Batu jantan terpilih dimasukan ke dalam sangkar kotak terlebih dahulu. H Dani menyebutnya masa penjajagan alias pengenalan. Tehnik tersebut menjadi menu rutinnya dalam perjodohan. “Kalau jantan langsung dimasukan kandang perjodohan, pernah terjadi sang jantan menyerang betinanya. Untuk itu tehnik pengenalan, selalu berhasil untuk perjodohan Murai Batu yang baru akan kawin atau mempelai baru,” tuturnya.

Anakan Bahorok
Penetasan
Setelah perkawinan terjadi indukan betina akan mengeram. Masa pengeraman 14 hari, dengan jumlah telur antara 2-3 butir. Setelah menetas anakan diloloh indukan selama 10 -12 hari. Setelah anakan terlihat sudah agak besar, antara 10 – 20 hari dari masa lolohan, indukan siap kawin kembali. Meski indukan siap kawin, H Dani tidak terlalu kejar produksi. Biasanya indukan jantan dan betina ada masa rehat pemulihan. Tujuannya menjaga kualitas dari hasil anakannya. Beberapa hasil anakan Dan’s BF bahkan sudah ada yang juara di lomba tingkat nasional di kelas Paud. Lewat kerja kerasnya H Dani berhasil membangun bird farm-nya tumbuh besar dan berkembang.(Ricky)

Anakan Marike