Anakan murai batu umur 5 hari foto: Eka

Pria asal Bangka satu ini, dikenal memiliki kepribadian yang sangat baik dan super kalem, selain itu juga memang tergolong sebagai ahli pencetak handal burung Murai Batu, khusus penangkaran. Tiada lain adalah Pak Ratno begitu sapaan dipanggilnya, yang bekerjasama dengan  Ace (ketua BnR cab Bangka), yang mengusung bendera SDL Ratno Bird Farm, kepiawaiannya dalam mencetak burung murai batu di penangkaran, terbukti dari beberapa hasil binaannya, telah mampu moncer diberbagai gelaran bergengsi di wilayah Sumatera khususnya Bangka.

Di tempat penangkaran yang telah dirintisnya selama kurang lebih 2 tahunan, terletak di Jln. Green Babel. Kp. Jeruk – Bangka, saat ini menjadi sorotan para mania murai batu dari berbagai kotanya, dimana dari hasil setiap jebolan kandangnya tersebut, selalu menghasilkan anakan yang memiliki kualitas lapangan yang cukup diakui. Maka dengan sendirinya para tamu yang datang ketempat satu ini, dari hari kehari terus menunjukan peningkatannya. “Alhamdulillah penangkaran saya, kini semakin maju dengan hasil yang sangat baik, dan rencana kedepannya saya akan lebih memaksimalkan penangkaran satu ini lebih profesional  lagi. Karena dari hasil yang telah diraihnya saat ini, benar-benar sangat menggiurkan dan sebagai salah satu lahan usaha yang menjanjikan ”, tandas Pak Ratno, sewaktu di penangkarannya.

Indukan MB berkualitas sangat agresif foto: Eka

Secara otomatis, senyum bahagiapun, langsung terpancar dari wajah Pak Ratno, setelah melalui perjuangan berbagai tahapan paling dasar, terutama dari mulai menghadapi segala macam rintangan yang menghantuinya saat itu. Berkat didasari cita-cita yang sangat bulat dengan ketulusan hati dalam memeliharan burung murai batu, serta memiliki jiwa penyabar, terbukti,  titik terang didepan matanya, kini seakan menghampirinya, terlebih didukung dengan tekat serta keyakinan yang sangat kuat, secara langsung memberikan rezeki dan kesuksesan yang sangat tak ternilai harganya.                Pada awal kiprahnya, Pak Ratno dalam mendalami ilmu penangkarannya dilakukan secara otodidak, dari mulai bertukar pikiran dengan sesama para rekan seniornya, terlebih yang paling memotivasi dalam melakukan penangkaran murai batunya ini, yakni terinspirasi sering membaca tabloid BnR disetiap edisinya. Telah banyak panduan beragam ilmu yang bermanfaat didalam tabloid satu ini, terlebih informasinya datang langsung dari para penangkar yang ada di seluruh Indonesia.

Kini ditempat penagkrannya telah dihuni oleh 17 pasang jenis indukan yang memiliki trah terbaik yang sengaja didatangkan dari berbagai daerah penghasil burung murai batu yang telah diakui, seperti Bangka, Medan, Aceh, Padang, Nias dan Lampung. Tentu, hingga saat ini secara rutin dari 17 pasang indukan tersebut yang menempati petak-petaki kandang berukuran 2 x 3 untuk setiap pasangnya, selalu menghasilkan anakan 30 ekor setiap bulan, dimusim masa panennya.

Terbukti ditempat ternaknya, terlihat jelas beberapa anakannya sudah mulai memperlihatkan ciri sifat fighter dengan tampilan agresifnya. Dari tujuan breedingnya ini, Pak Ratno, hanya ingin menghasilkan genersi jawara, disisi lain, tentunya guna melestarikan burung murai batu yang terbukti saat ini di alam liarnya, jenis satu ini semakin menghawatirkan keberadaannya. (Eka)