IPTU Suwarmo, Wakaplsek yang Sukses Jadi Breeder “PRIORITASKAN KUALITAS ANAKAN”

Ngeloloh sendiri disela kesibukannya sebagai polisi

Ngeloloh sendiri disela kesibukannya sebagai polisi

SIDAREJA (MediaBnR), –  Naiknya pamor muraybatu dipentas kicauan nusantara menjadi salah satu faktor beberapa kicaumania untuk terjun kedunia ternak muray batu. Maklum, saja, siapa yang tidak tertarik dengan harga anakan muraybatu yang spektakuler. Karena itu pula, salah seorang perwira polisi di Sidareja, IPTU Suwarno, terjun kedua breeding Muraybatu. Ia memulai ternak MB dengan nama MBK BF.

 

Kandang utama MBK BF Sidareja

Kandang utama MBK BF Sidareja

Dua tahun sudah Polisi berpangkat IPTU dengan jabatan Wakapolsek Cipari, Polres Cilacap, Polda Jateng ini menekuni dunia breeding MB. Hasilnya sangat memuaskan. Boleh dibilang ia merupakan salah satu polisi yang sukses dalam ternak MB. Puluhan anakan MB nya sudah menyebar keseantereo nusantara.

Anakan usia 1 Minggu

Anakan usia 1 Minggu

Anakan hasil ternakan Iptu Suwarno

Anakan hasil ternakan Iptu Suwarno

Ternakan MB Iptu Suwarno ini menggunakan kandang seperti biasanya. Ukuran 2mx2m. Didalamnya dipasang pohon agar indukan yang ada di dalam kandang tinggal kerasan. Sementara itu, kandang untuk angrem berada di pojok atas agar tidak kelihatan. Sangat nyaman bila melihat kandang ini, yang jauh dari kebisingan. Jadi 90 persen telor akan menetas dan indukan tenang meloloh anakannya. Saat ini sedikitnya ada 10 pasang indukan yang berprosuksi.

Menurut Suwarno, yang paling penting dalam melakukan ternak MB adalah dipenjodohan. Penjodohan awal dari keberhasilan indukan bertelor. Kalau penjodohan sudah berhasil, maka selanjutnya tidak akan sulit. “Awalnya, kedua indukan dipisahkan dulu dalam satu ruangan. Yang betina di pake sangkar. Nah setelah kelihatan birahi, barulah dikeluarkan. Setelah itu akan terjadi perkawinan,” ujar polisi berpangkat IPTU ini.

Anakan yang baru berumur satu bulan

Anakan yang baru berumur satu bulan

Kunci keberhasilan Suwarno dalam ternak MB adalah dengan cara meloloh sendiri, terutama untuk indukan yang kanibal. Bila ada beberapa indulkan yang Kanibal, sebelum menetas ia sudah ektra hati hati. Sebab setelah netas harus cepat diambil dan dipindahkan. “Intinya harus telaten. Kalau tidak anakan akan mati bila indukannya kanibal,” ujarnya.

Melihat anakan anakan hasil beberapa diantaranya sudah ada yang berprestasi di lomba. Ke depan Suwarno akan tetap menjaga kualitas hasil ternakannya. Tidak asal memasang indukan untuk di jodohkan. Bahkan bila melihat indukannya bagus, ia selalu mempoligamikan indukan tersebut, untuk menggenjot prosuktivitas produksi anakan.

Iptu Suwarno dan perawatnya depan anakan nasil ternak MBK

Iptu Suwarno dan perawatnya depan anakan nasil ternak MBK

Hingga kini sudah ada puluhan anakan Suwarno yang siap orbit. Suwarno mematok harga anakan antara 2-3 jta per ekor. Dan itu dijamin jantan. “Kalau tidak jantan bias dikelbalikan lagi dan diganti,” ujarnya.

Keberhasilan Suwarno dalam ternak MB patut diavcungi jempol. Disela-sela kesibukannya mengayomi masyarakat, Suwarno masih bisa meluangkan waktunya berbisnis ternak MB. Dan, dari kerja keras dan ketelatenan seorang Suwarno akhirnya ia berhasil dan sukses ternak muray batu. Polisi seperti inilah yang patut diteladani. (saeful Milan)