Salah satu kelas bergengsi di ajang-lomba akhir-akhir ini adalah kacer. Jenis dada-putih diprediksi dan digandrungi para kacermania. Sedangkan kacer dada hitam pernah berjaya di tahun 90 an.
Namun, ada kacer hasil perkawinan silang dada hitam dan putih. Dialah Ababil milik Ababil SF Sidoarjo, Jatim. “Pejantan kacer dada-hitam dikawinkan dengan betina kacer yang berdada-putih,” kata Cak Man yang merawat, tanpa menyebut nama breeder secara pasti. “Pokoknya dari peternak Mojokerto,” imbuhnya.
Perawatannya, menurut Man, tidak rumit. Baik perawatan harian, menjelang lomba, maupun di lapangan lomba. Mandi 2 hari sekali, namun penjemuran tetap setiap hari, minimum 3 jam.
Selesai jemur, diangin-anginkan sebentar sambil diberi EF berupa jangkrik 3 ekor, ulat hongkong juga 3 ekor serta ulat bambu 1 ekor, dan tanpa kroto. Pemberian pakan di sore hari sama dan yang paling berbeda, tanpa ditenggar, karena biasanya merawat kacer justru pakai kandang umbaran.
Dengan perawatan sederhana baik harian dan saat menjelang lomba disamakan, membuat burung tampil lebih stabil. Hanya ketika di lapangan dan diturunkan di sesi berikut, kebutuhan jangkrik 2 ekor dan 5 ekor ulat hongkong wajib diberikan. (Sugeng/Dwo)