Kejadian miris tentang penyiksaan hewan terjadi kembali. Kali ini datang daerah Depok, Jumat (15/08/2014) kemarin. Karena termakan isu keberadaan babi ngepet di wilayah mereka. 2 ekor anjing menjadi  korban disiksa, dipukuli hingga di gantung sampai mati

Foto anjing di gantung

Ilustrasi (Foto: ist)

Seperti yang dikutip dari detik.com, kejadian ini bermula dari petugas keamanan yang berusahan menangkap anjing berkeliaran di wilayah itu. Salah seorang warga yang dekat dengan kejadian, sebut saja namanya Putri.
“Di sini emang lagi ramai itu (babi ngepet),” kata Putri.

Lebih jelas Putri menambahkan, beberapa petugas keamanan sekitar pukul 00.30 WIB berusaha menjebak dua ekor anjing yang berkeliaran di wilayahnya. Anjing itu sendiri, lanjut Putri, tidak diketahui pemiliknya.

“Saya saja baru lihat itu anjing, nggak tahu siapa yang punya,” ujarnya.

Putri tidak tahu mengapa dua ekor anjing itu yang akhirnya dijebak warga. Setelah berhasil ditangkap, anjing itu lantas dipukuli. Dan parahnya lagi, kedua anjing itu digantung saat masih hidup.
“Sampai sore digantungnya. Sekarang mah sudah dikubur, nggak tahu dikubur dimana,” tutur Putri.
Dia sendiri sempat hendak melarang peristiwa itu. Namun niat tersebut diurungkan karena takut kena marah warga.

Masih dikutip dari detik.com, Komunitas pecinta binatang, Animal Defender sangat menyayangkan isu babi ngepet yang masih dipercaya. “Kejadian seperti ini menyedihkan, masyarakat masih percaya hal seperti babi ngepet,” kata Ketua Animal Defender, Doni saat berbincang, Sabtu (16/8/2014).

Doni menyebut isu itu (babi ngepet) seringkali disalahgunakan oleh segelintir orang. Tujuannya sebagai pembenaran melakukan penganiayaan hewan.

“Kami berharap masyarakat, khususnya pengurus lingkungan dan aparat keamanan lingkungan lebih mengutamakan logika dan menjunjung tinggi hak hidup satwa,” lanjut Doni.

Doni juga menambahkan, Jika ada hewan, seperti kucing atau anjing, yang dirasa menggangu oleh warga, Doni siap untuk diskusi mencari solusi terbaik. Bukan saja untuk warga tapi juga untuk hewan tersebut. (van/detik news)