logo bnr indonesia gold

MediaBnR.Com – Yayasan BnR Indonesia sudah mulai terlihat pergerakan baik di BnR pusat maupun di BnR cabang sendiri. Penataan dan bukan main comot main rayu untuk menjadi ketua cabang BnR sudah diberlakukan. Yayasan BnR Indonesia selalu menjalankan dengan cara profesional untuk bergabung dengan BnR.

“Wah nggak ada di BnR pakai janji atau support untuk bergabung dengan kami BnR. Pakai acara dirayu atau menjelekkan yang lain agar bergabung dengan kami BnR. Malah kami pengurus menyeleksi secara ketat siapa yang bakal ditunjuk sebagai ketua cabang tersebut. Untuk apa kita menunjuk ketua cabang tapi sebagai pesuruh tapi bukan sebagai pejuang. Seperti Bang Boy sampaikan ke kami pengurus, ‘Cari yang pejuang bukan pesuruh dikasih materi baru mau habis materi malah lari!’ Ini yang kami jalankan oleh semua pengurus dalam hal membuka cabang dan memilih ketua cabang,” kata Ketua Umum BnR Indonesia Kadafi.

H. Mansur (tengah) Bersama M. Kadafi dan Erlangga

(ki-ka) Kadafi, H. Mansur, Erlangga

Disinilah kita lihat BnR Indonesia tetap solid sampai sekarang ini dalam usai 10 tahun ini. Karena sistem yang diberlakukan memang benar jangan orang dibeli dengan uang. Saat kita tidak lagi memberi maka dengan seketika orang tersebut akan beralih. Karena dalam organisasi manapun termasuk parpol sekalipun kalau dijadikan pesuruh. Otomatis mana yang memberi itu akan dianggap sebagai tuannya siapapun itu. Pasti orang seperti ini seorang penjilat dan akan berkhianat satu saat nanti. Dalam organisasi dengan sistem pesuruh pasti di dalam akan ada perusuh. Saling sikut saling sodok saling pamer pujian yang sebenarnya tujuannya bukan untuk organisasi tapi untuk sesuap nasinya.

Mas Faisol ketua BnR Jabodetabek menantau gelaran

Faisol

Joko TJM

Joko TJM

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Beda! Kami tidak mencari sesuap nasi di BnR tapi kami menciptakan bagaimana orang bisa mencari sesuap nasi melalui BnR. BnR bisa berbuat sesuatu untuk orang banyak bukan orang banyak dibuat untuk BnR awas jangan salah loh” kata Kadafi sambil tersenyum.

Toni Jangkung

Toni Jangkung

H. Dodot

H. Dodot

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Benar apa yang disampaikan oleh ketua umum BnR Indonesia letak perbedaan BnR ada disana. Para pengurus ataupun ketua cabang adalah pejuang bukan pengurus.

“Kita nggak ada disupport dulu baru ada lomba kalau nggak disupport nggak mau buat lomba. Malah BnR pusing banyaknya E.O. yang mau bekerja sama untuk mengadakan lomba. Jadwal BnR Indonesia selama satu tahun aja sudah padat sekali,” kata Kadafi.

Kalau kita lihat dan simpulkan Yayasan BnR Indonesia memang sudah berjalan dalam semua lini. BnR Indonesia berjalan berdasarkan program dan bukan karena keinginan satu orang saja. (team)