Sinaga Wiogo Bird Farm

Ahay di lokasi penangkarannya di kawasan kelapa gading

Ahay di lokasi penangkarannya di kawasan kelapa gading

Kabar gembira disampaikan oleh Sinaga Wiogo yang di kalangan  koleganya akrab dipanggil  Ahay. Pasalnya sosok Ahay, yang selama ini dikenal sebagai breeder jenis burung paruh bengkok seperti Macaw dan sejenisnya, menyampaikan bahwa dirinya seperti mendapat durian runtuh karena   penangkarannya bisa memproduksi macaw mata merah alias Lutino Macaw.

“Ini luar biasa sebab saya sudah menangkarkan Macaw sejak dari tahun 2000-an dan baru sekarang bisa mendapatkan Lutino Macaw. Ceritanya begini, Ada satu Macaw betina yang sedang produksi menghasilkan 3 telur.  Tapi sepertinya ada satu telur yang lebih kecil yang sepertinya justru disepelekan (disisihkan) dan dibuang oleh induknya. Oleh karena itu telur itu saya ambil dan saya ganti dan kemudian ditempat induknya saya letakan telur-teluran  macaw palsu, supaya induknya tidak mengamuk. “

Produksi Lutino Macaw

Produksi Lutino Macaw

Kemudian telur yang saya ambil tadi iseng-iseng saya tetaskan di mesin penetas, sementara dua saudaranya saya biarkan dierami induknya. Ketika menetas di mesin penetas tanggal 11 Mei 2016, Wow   ternyata kejutan,  karena yang keluar justru Lutino Macaw alias jenis Macaw Mata Merah yang tergolong langka,” katanya sambil tersenyum ceria.

Kabar gembira lainnya yang disampaikan  Ahay adalah bahwa dirinya belum lama ini sudah mengantungi surat ijin BKSDA DKI  untuk menangkarkan berbagai jenis burung-burung Kakak Tua asli Indonesia yang sudah dilindungi oleh Undang-Undang. “ Saya terpanggil untuk ikut bisa ikut berpartisipasi menangkarkan jenis burung kakak tua asli Indonesia karena jenis burung kakak tua Indonesia karena di habitat aslinya sudah semakin langka karena habitatnya sudah semakin rusak dan diburu secara liar,” tegasnya.

“Kebetulan niat baik saya terbantu diperhatikan dan didengarkan oleh BKSDA DKI dan akhirnya saya dengan bendera Sinaga Wiogo Bird Farm akhirnya mendapat ijin untuk menangkarkan semua jenis kakak tua dan burung-burung asli Indonesia yang sekarang ini sudah termasuk dilindungi oleh Undang-Undang,” ujarnya lagi.

Jangan Kalah Dengan Thailand dan Kamboja

Selain ijin menangkarkan semua jenis Kakak Tua yang dilindungi UU, Sinaga Wiogo Bird Farm juga memperoleh jenis burung langka lainya seperti Merak dan Dara Mahkota (Mambruk) dan Nuri Pulau  Seram. “Selain itu di tempat usaha resort saya, yakni di Pantai Kerang Marina Resort, kami mencoba menangkarkan berbagai jenis merak, yang rencananya akan kami lepas liarkan di pulau yang terletak di depan resort kami, yakni di   Pulau Liwungan,” tambahnya.

Bersama penangkar senior Pak Megananda dari MBOF

Bersama penangkar senior Pak Megananda dari MBOF

Sesuai dengan ijin penangkaran yang sudah diperoleh, Mr Ahay kini tengah dalam proses merapihkan lahan penangkaran untuk semua jenis Kakak Tuanya dengan luas sekitar 500 meter persegi yang berada di Jalan Gading Permai Raya No 1 – Kelapa Gading – Jakarta Utara “Mohon doa restunya dari semua pihak, sebab semua pembangunan penangkaran dalam proses penyelesaian akhir,  paling lambat  Juni 2016 bisa selesai. Penangkaran ini akan dilengkapi dan didukung oleh berbagai peralatan teknologi penangkaran  modern,” tambahnya lagi.

“Saya ingin mengajak semua pihak untuk peduli pada kegiatan penangkaran, khususnya untuk burung-burung langka yang dilindungi UU. Saya juga mulai peduli untuk menangkarkan burung langka karena ajakan dan dukungan senior-senior seperti Pak Herman Hardi, Pak Coen Bie, Pak Yan Benyamin dan tentu saja Pak Megananda dari MBOF Bogor  dan semua mereka yang sudah lebih dahulu peduli dengan nasib burung-burung langka asli Indonesia,” tegasnya

“Tetapi keinginan saya yang paling utama adalah hidupnya kegiatan penangkaran dengan teknologi modern di Indonesia. Ayo jangan sampai kita kalah dengan  Thailand apalagi  Kamboja. Soalnya sumber daya alam, khususnya satwa burung kita jauh lebih kaya dibanding dua negara itu,”katanya menutup pembicaraan. (Julius)