Luar Biasa ‘Love Bird’ di Piala Kota Kembang 3

Mediabnr – Kelas Lovebird menjadi perhatian khusus di lomba Piala Kota Kembang 3 (08/11). Sesi yang selalu mengundang protes, problematika dan kontroversi, akhirnya terjawab sudah. Oriq Jaya, sukses menerapkan peraturan, penugasan serta terobosan, yang bisa diterima dan berjalan dengan lancar. Luar biasa, kelas Lovebird dengan wajib sangkarnya, dalam setiap sesi selalu full gantangan.

Sejumlah momen yang menyumbangkan perbaikan signifikan, dilakukan Oriq Jaya Indonesia. Tak mau biasa-biasa saja, di lomba tahunan tersebut, Oriq Jaya membuat reformasi kreativitas di kelas Lovebird. Juri tidak bisa memilih burung mana yang akan dinilai, penugasannya dikocok dalam setiap sesinya. Kelas Fighter dan Balibu, juri yang menilai 1 orang 2 burung. Di kelas Lovebird Bebas Aksi, 1 juri 1 burung. Kelas Bebas Aksi, yang selalu menuai kontroversi akhirnya berjalan dengan aman dan kondusif, alias clear no complain.

Dengan bertambahnya juri yang bertugas, tentu cost yang harus dibayar bertambah juga. Tetapi demi kepuasan dan kelancaran, hal tersebut adalah sesuatu yang tak terelakan dan sudah menjadi komitmen Oriq Jaya. Sering berada dibelakang layar, sehingga peran pentingnya tak terlihat, namun ia berhasil mengubah paradigma di kelas lovebird. Kiki Oriq, sang penggagas lomba, memang ingin memberikan kemasan yang terbaik. Ia berhasil mengambil bagian dalam melahirkan dan merawat sebagian dari momen terbaik di ajang Piala Kota Kembang 3.

Demikianlah masih ada yang berharga, masih ada yang inspiratif, secara tak langsung Oriq Jaya telah menyumbangkan momen indah dan terobosan di kelas paruh bengkok. Kenyamanan untuk tim penilai, menjadi kunci keberhasilan pada gelaran akbar tersebut. Akhirnya, momen mencerahkan serta gagasan penting yang lahir di Piala Kota Kembang 3, akan tetap terjaga dan diteruskan pada even nasional selanjutnya. Sukses buat Oriq Jaya… Together We Can.[ricky]