Edan di Launching Oric Jaya Sulaeman

Kru Embatama Team Melejit lewat Many Pacquiao.

Kru Embatama Team Melejit lewat Many Pacquiao.

Bandung (MediaBnR),- Menstabilkan burung jawara dalam berlomba sangatlah susah. Berbeda dengan pemilik Manny Pacqiauo, Aristyo Setiawan, Embatama Team Bandung, ia mampu menstabilkan Muray batu jawaranya secara marathon. Sejak Manny Pacqiauo berada di tanngannya, tiga gelaran akbar telah di taklukan.

Lomba BnR Rusun BCI Tangerang Manny Pacqiauo tampil garang. Lanjut Piala CKJB di Dishub kota Bandung, tembus juara ketiga. Dan terakhir di Laounching Oric Jaya di lapangan Sulaeman, Minggu (20/8) Manny Pacqiauo kembali naik podium dengan merengkuh juara pertama di kelas bergengsi.

Apa rahasianya?

“Setiap hari saya selalu memberikan asupan multivitamin Vitarest Plus. Bukan hanya terhadap muray batu, namun burung-burung ocehan yang ada di rumah pun seperti kenari, Love Bird dan Cucak Ijo selalu dikasih. Alhamdulilah, meskipun burung sudah pindah tangan kinerjanya tetap stabil,” ujar Aristyo kepada Media BnR.

Kemampuan Aristyo menstabilkan jawaranya menjadikan team Embatama Bandung langsung naik daun. Meskipun terbilang baru di dunia kiacauan, lewat aksi beberapa jawaranya di setiap lomba ia menanjabkan taring team dan langsung bersaing dengan team-team besar. “Mudah-mudahan mas,  kedepan burungnya tambah stabil,” ujar lelaki berkacamata ini.

Vitarest Plus rahasia utama moncernya Jawara Embatama.

Vitarest Plus rahasia utama moncernya Jawara Embatama.

Dilomba Launching Oriq Jaya di Suleman, Embatama Team juga menembuskan LB Suzana. Tampil maksi dengan durasi panjang, Suzana tembus juara kedua. Burung inis sekaligus mengukuhkan sebagai burung ketiga Embatama yang tembus di lomba akbar. Sebelumnya di lomba CKJB, Kenari Honney Moon juara pertama.

Many Pacquiao Tampil edan di Sulaeman.

Many Pacquiao Tampil edan di Sulaeman.

Prestasi demi prestasi jawara Embatama terus bertambah, seiring dengan suksesnya pemilik Embatama menstabilkan jawaranya disetiap lomba. Bukan hanya di lomba local atau regional, di lomba akbar pun jawaranya sanggup bersaing dan menjadi juara. Kini, bukan lagi dikelas muraybatu, namun di kelas kenari dan LB pun amunisi team yang bermarkas di Cisaranten ini menjadi ancaman. (sae milan)