Burung berkicau ini dari famili Pycnonotidae. Orang Jawa menyebutnya Cucakrawa, orang Sunda menyebutnya cangkurawah, orang Melayu menamakan barau-barau. Dalam bahasa Inggris disebut strawheaded bulbul, mengacu pada warna kepalanya yang kuning jerami pucat.

Straw_Headed_Bulbul Cucak Rawa_mini

Burung Cucak Rawa/Straw-headed Bulbul (Foto: NatureAtYourBackyard)

Burung ini berasal dari Asia Tenggara. Daerah penyebarannya di dataran rendah dan perbukitan di Semenanjung Malaya, Sumatera (termasuk Nias), Kalimantan, dan Jawa bagian barat. Di Jawa Barat, cucak rawa terdapat sampai ketinggian 1.000 m dpl, tetapi kini sudah sangat jarang ditemui di alam bebas akibat perburuan.

Cucakrawa yang bagus berasal dari Kalimantan. Badannya kecil, tetapi suaranya lantang dan nyaring. Jenis lain yang berasal dari Medan dan Lampung. Tubuhnya lebih besar dengan suara yang lebih bas. Untuk kontes, dianjurkan memilih cucak rawa yang berbadan besar dan memiliki suara ganda (ngeropel). Suara yang ngeropel biasanya akan memengaruhi penilaian juri.

Seperti namanya, cucak rawa biasa ditemukan di rawa-rawa di sekitar sungai atau di tepi hutan. Burung ini sering bersembunyi di balik dedaunan dan hanya terdengar suaranya yang khas.

Burung ini gemar mandi dan berjemur di bawah sinar matahari pada pagi hari sambil berkicau riang di atas dahan dan ranting yang menjorok di atas sungai. Setelah puas, mereka akan terbang secara berpasangan untuk mencari makan. Mereka sering bergerombol atau berkelompok, terutama pada senja hari menjelang matahari tenggelam, minimum 3-5 ekor.

Di alam, burung ini memangsa aneka serangga, siput air, dan berbagai buah-buahan yang lunak seperti buah jenis-jenis beringin. Pada saat musim kawin tiba, yaitu menjelang musim hujan atau sekitar bulan Juli sampai dengan bulan September, pasangan dewasa akan mulai membuat sarang secara bersama-sama.

Untuk menghindari gangguan dari musuh alami atau manusia, burung ini biasanya membuat sarang pada pucuk ranting yang tinggi atau pada ranting yang kering. Sarang biasanya dibuat dari ranting- ranting kecil dan rumput-rumput kering, yang dibentuk menyerupai mangkuk.

Setelah sarang selesai dibuat, tiba saatnya burung betina akan bertelur. Jumlah telur umumnya 2-4 butir. Telur-telur ini akan dierami oleh induknya secara bergantian selama lebih kurang 2 minggu. Setelah menetas, secara bergantian pula, induknya akan menyuapi anak-anaknya. Setelah berumur 3 bulan, anak cucak rawa mulai diajak keluar sarang untuk belajar terbang agar dapat mencari makan sendiri.

Ciri Fisik

Ia memiliki ukuran tubuh sedang. Panjang tubuhnya (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) hanya 28 cm. Namun, jika didengar dari suara, cucak rawa tergolong memiliki suara yang keras dan jelas. Bunyi suaranya bertalun dan naik turun sembarangan. Meskipun begitu, iramanya baku, baik ketika bersahutan maupun koor.

Secara fisik, burung cucak rawa dicirikan dengan mahkota (sisi atas kepala) dan penutup telinga berwarna jingga atau kuning jerami. Bagian leher berwarna putih; bagian punggung, dada, dan perut berwarna abu-abu bergaris putih; sedangkan bagian sayap dan ekornya berwarna cokelat kehijauan.

Ciri lain dari burung ini adalah memiliki iris mata berwarna merah. Pada matanya juga terdapat garis kekang berwarna hitam. Untuk paruhnya berwarna hitam, tetapi bagian pangkalnya yang dekat dengan mata berwarna putih. Sementara itu, bagian kakinya berwarna cokelat. Selain ciri fisik secara umum, cucak rawa juga memiliki ciri khusus yang membedakan antara jantan dan betinanya.

Bagian Tubuh

1. Jantan

  • Paruh: Agak panjang, besar dan agak melengkung.
  • Ukuran Kepala: Lebih besar dengan bulu surai lebih tebal.
  • Bentuk Kepala: Agak bulat dan bulu di bagian hidung lebih naik (menonjol).
  • Warna Dagu: Putih.
  • Bulu di bagian pantat atau kaki: Lebih lebat.
  • Badan: Relatif lebih besar dengan bentuk dada lebih bidang.
  • Bercak-bercak warna bulu di dada: Polanya besar-besar dan kurang terang atau jelas.
  • Ekor: Relatif lebih panjang
  • Suara: Tidak melengking

2. Betina

  • Paruh: Agak pendek, lebih kecil, dan lurus.
  • Ukuran Kepala: Lebih kecil dengan bulu surai lebih lebat.
  • Bentuk Kepala: Agak pipih dan bulu di depan bagian hidung tidan menonjol tetapi menaik di bagian belakang.
  • Warna Dagu: Abu-abu.
  • Bulu di bagian pantat atau kaki: Kurang lebat.
  • Badan: Relatif lebih kecil dan dadanya tidak lebar
  • Bercak-bercak warna bulu di dada: Polanya kecil-kecil dan warna hitam putihnya cukup jelas.
  • Ekor: Lebih pendek
  • Suara: Agak melengking dan kadang-kadang ada suara kliuk.

 

 

Selain dapat dikenal dari ciri fisiknya, cucak rawa juga dibagi berdasarkan daerah penyebarannya. Berdasarkan daerah penyebarannya, dikenal 5 macam cucak rawa, yaitu cucak rawa jawa barat, cucak rawa lampung, cucak rawa kalimantan, cucak rawa malaysia, cucak rawa medan, dan cucak rawa bengkulu.

Cucak rawa medan dikenal yang paling balk dibandingkan dengan yang Iainnya. Hal ini dapat dilihat dari ukuran tubuhnya yang Iebih besar daripada cucak rawa umumnya; suaranya yang keras, nyaring, dan merdu; serta gerakannya yang lincah dan memikat. (Rds/Gs)