Endang Sutarman Ciamis Turun Gunung

Endang Sutarman kembali turun gunung dengan amunisi jempolan

MediaBnR.com,- Endang Sutarman, merupakan salah satu kicaumania lawas. Ditahun 2000 an ia memiliki segudang amunisi jempolan yang sering mangggung. Sempat vakum beberapa tahun, kini Endang Sutarman kembali turun gunung, meramaikan perkontesan tanah air, terutama lomba-lomba di Priangan Timur.

“Beberapa tahun saya sempat vakum main ocehan karena kesibukan bekerja. Kini kembali main, untuk meramaikan lomba-lomba khususnya di Priangan timur,” ujar Endang Sutarman dirumahnya beberapa waktu lalu di bilangan jalan RE Martadinata Ciamis.

Hadirnya kembali kicaumania senior ini tidak dengan tangan kosong. Saat ini ia memiliki muraybatu jempolan yang sering menghiasi draf kejuaraan di lomba regional Priangan timur, yakni Pecut. Pecut pernah juara di lomba Pariwisata Karangkamulyaan, Event Kawali, lomba Antom Tasikmalaya, Banjatpatroman (situ Mustika) dan lomba lainya. Performa Pecut yang stabil dijalur juara menjadi ancaman serius para penggila si ekor panjang.

Pecut selalu tampil maksimal dalam setiap lomba. Saat Pecut tampil ia akan menjadi salah satu lawan tanding yang sulit dikalahkan. Roll nembak dengan isian yang komplit ditunjang dengan tembakan volume tembus, membuat Pecut akan diwaspadasi dalam setiap event.

“Pecut kami percayakan perawatannya kepada kepada Maman MJ BC. Dan alhamdulilah lewat tangan dingin Maman, hingga kini Pecut sudah mendapatkan puluhan piagam penghargaan,” ujar Endang yang juga memiliki rumah di Buah Batu Bandung ini.

Muray Batu Pecut Tebar ancaman

Selaian di Muray batu, Endang juga memiliki amunisi di kelas Kacer dan Cucak Hijau yang sama-sama telah memiliki predikat juara. “Ada beberapa burung yang selalu dilombakan, dikelas MB, Kacer dan Ijo. Namun di rumah kami juga ada 12 burung, anis merah, anis kembang termasuk cucak rawa,” ujar Endang.

Hadirnya kembali pemain senior ke tengah kontes ini memberi sinyal positif terhadap perkembangan ocehan. Maklum saja pemain senior tidak hanya memikirkan keuntungan lomba, namun ia selalu memikirkan bagaimana untuk melestarikan burung berprestasi.

“Kami berharap penilaian lomba selalu berjalan dalam rel Fair Play seperti jaman dulu. Ya, mudah-mudahan saat ini bisa dijalankan kembali. Karena dengan begitu, lomba-lomba ocehan akan makin ramaim” pungkasnya. (saemilan)