Aktifitas Pasar

Aktifitas Pasar

Wonogiri (MediaBnR.Com) – Aktifitas pasar Wage Jatisrono,Wonogiri, Jawa Tengah pada Jumat 24 Juli 2015 ramai, pasar yang hidup (ramai) tiap pasaran Jawa Wage ini, selain menjadi ladangnya para penjual burung yang menempati tenda-tenda, juga jadi tempat jual burung satu dua para kicaumania, para kicaumania yang niat jual burung, langsung mengantangkan burung di areal pasar, sambil menanti daganganya laku para penjual mencoba burungnya.Pengunjung yang minat langsung transaksi di areal Pasar.

Warjo dan Wardoyo mantau pleci

Warjo dan Wardoyo mantau pleci

Martanto salah satu pengunjung Pasar

Martanto salah satu pengunjung Pasar

 

 

 

 

 

 

 

 

Pengunjung pasar ini berasal dari kecamatan-kecamatan di sekitar Jatisrono dan ada juga dari daerah lain, seperti Karanganyar,Jogja,Solo maupun Ponorogo,Magetan Jawa Timur.Pasar yang berkapasitas ratusan pengunjung dan puluhan penjual pakan ini merupakan salah satu penunjang ekonomi masyarakat Jatisrono.”Walau pasar Tradisional namun para penjual pakan di pasar Wage Jatisrono bisa meraih keuntungan bersih Rp 200.000 tiap pasaran,” kata Warjo sang pleci mania ini.

Kutilang lulut buat masteran

Kutilang lulut buat masteran

Mbah Reso dan penjual burung yang lain berpose di BnR

Mbah Reso dan penjual burung yang lain berpose di BnR

Pasar tradisional ini memuat puluhan penjual burung dari sekitar Kab.Wonogiri dan Kec. Jatisrono.Penjual burung rata-rata tidak memiliki kios permanen, hanya 1,2 yang punya kios permanen.Produk obat, multivitamin dan asesoris BnR juga diharapkan ada di Pasar Wage ini.

Burung pleci di Pasar ini paling ramai sendiri, untuk pleci jaringan, para tengkulak mematok harga Rp 50.000, sedangkan buat pleci yang sudah ngriwek kasar ataupun bunyi gacor para penjual memberi harga Rp 200.000 sampai 1 juta rupiah.

“Pembikinan pasar burung Wage Jatisrono ini hasil dari iuran para pedagang pasar burung , yen r nekat pasar iki ra bakal ngadek,“ cetus Wardoyo dengan logat Jawanya yang medok.

Pembangunan ekonomi rakyat bisa terwujud bila para petinggi Negara memperhatikan usaha rakyat menengah kebawah, seperti halnya di pasar Wage Jatisrono ini walau tempat yang minim sekali ekonomi sudah bergerak, terbukti dengan ramainya jual beli tanpa campur tangan pemerintah dan fasilitas dari pemerintah.(agus prasetya)