Suasana Lomba Kicau Burung (Foto: Dok. MediaBnR.Com) (Foto: Dok. MediaBnR.Com)

Suasana Lomba Kicau Burung (Foto: Dok. MediaBnR.Com)


Bogor (MediaBnR.Com) – Banyak pelomba yang masih kurang paham perihal kriteria juri BnR dalam menilai dan menentukan burung yang layak mendapat predikat juara. Mengapa demikian? Karena kicaumania kurang memahami seperti apa kriteria burung yang berkualitas. Fakta inilah kiranya sangat penting memberi pemahaman cara melihat kinerja burung dalam lomba.

Pertama.- Saat burung digantangkan, amati kinerja burung yang kita gantang. Apakah sedang bekerja atau tidak. Kemudian juga lihat maksimal atau tidak..Burung tersebut bekerja terus menerus dari awal sampai akhir. Kalaupun burung tersebut menarik nafas tidak terlalu lama diam hanya hitungan detik burung tersebut bekerja kembali. Lha dari inilah kita bisa menilai apakah burung yang kita gantangkan seperti telah memenuhi kriteria tersebut.

Kedua – Setelah Durasi burung dibanding dengan yang lain, dan lebih unggul baru kita mulai menilai irama lagu burung kita. Kriteria irama lagu, tolong lebih dipahami, bukan banyaknya tembakan yang dikeluarkan oleh burung. Tapi irama lagu kicauannya sampai hingga 70% atau tidak. Lantas yang 30% adalah  tonjolan atau tembakannya. Setelah itu kita bandingkan irama lagu dengan burung yang kinerja kerjanya sama dengan burung kita.

Ketiga – Kemudian setelah 2 tahapan masuk kriteria diatas kita dengarkan Volume dari burung yang kita gantangkan.Bagaimana dan sekeras apa volume yang dikeluarkan oleh burung kita.

Kalau tiga tahapan ini memang riil adanya dan memang masuk criteria, maka sudah ada jaminan burung tersebut akan mendapatkan nominasi. Ketiga tahapan ini juga harus menggunakan hati nurani saat kita menilai burung kita sendiri. Kadang kicaumania ada yang protes dengan ucapan “burung kayak itu, dibanding burung saya layak punya saya”. Tapi secara jujur apa kita pernah melihat 100% kerja burung lain disaat lomba burung?

Suasana Peserta yang Tertib (Foto: Dok. MediaBnR.Com)

Suasana Peserta yang Tertib (Foto: Dok. MediaBnR.Com)

“Kalau aku secara pribadi bilang tidak ada seorang peserta mengamati burung lawan dari awal sampai akhir.Kebanyakan dia akan melihat saat burung sudah dinominasi baru kemudian membandingkan dengan burungnya.Tapi apakah peserta tahu sebelum masuk Nominasi kerja burung itu lebih hebat dari pada punyanya,” kata Bang Boy menjelaskan pendapatnya.

Di sinilah kandang terliahat seorang peserta lomba menilai burung tidak menggunakan hati nurani. Sedangkan Juri dituntut menggunakan hati nurani saat mereka bekerja menilai burung. Semua bisa merasakan suatu kemenangan yang murni kalau ditunjang burung yang berkualitas. Apakah burung yang berkualitas itu adalah burung yang harganya mahal?.

“Burung berkualitas adalah burung yang saat digantangkan bisa mengalahkan burung lain saat itu. Tanpa bantuan juri bantuan dengan menyebar upeti atau menjanjikan odeng,” kata Bang Boy.

Sekarang siap tidak kicaumania untuk ikut di lomba BnR yang memang dikemas kedepan ini dengan transparan. Jelas terlihat di depan mata kepala dan semua melihat dan mengakui memang itu burung yang juara?.(Mc)