Firas – Joki Anis Merah Petir milik Gus Ali

Mediabnr – Petir Anis Merah milik Gus Ali dari Ponpes Darusalam Timur, Watu Congol, Muntilan beberapa bulan ini prestasinya semakin bersinar. Burung yang berasal dari Wonosobo tersebut adalah burung bahan murni alias bukan burung jadi. Gus Ali menyerahkan sepenuhnya tentang perawatan pada Firas yang tidak lain adalah murid Ponpes. Di tangan Firas inilah Petir mulai bersinar hingga sekarang. Saat ditanya awak media tentang perawatan harian, Firas blak-blakan membukanya. Pagi sehabis sholat subuh Firas membuka krodong lalu mengasih 1 ekor jangkrik trus diembunkan di bawah pohon, selang 1 jam langsung dimandikan. Selesai mandi tambah jangkrik 2 ekor lalu diangin-anginkan sebentar terus dikrodong. Sore harinya dikasih jangkrik 2 ekor kemudian dikrodong kembali begitu seterusnya. Untuk pemakaian buah, Firas hanya menggunakan pepaya saja dan untuk voornya memakai Topsong coklat. Sedang perawatan sebelum lomba tetap sama seperti harian tanpa ada perubahan. Perlu diketahui, Petir tidak mengkonsumsi cacing dan kroto sama sekali.

Crew Gus Ali Ponpes Darusalam Watucongol Muntilan – Anis Merah Petir kembali sabet Double Winner di Piala Radja Tembakau

Dilihat dari prestasinya Petir lumayan bagus diantaranya meraih Juara 1 dua kali di Pancasila Cup yang digelar Sleman BC beberapa bulan yang lalu. Sedangkan di Paparazi Cup Semarang meraih Runer Up. Piala HUT AKMIL Magelang merebut Juara 1, Ambassador Award Klaten nyeri, Malioboro Vaganza Juara 1, Hitam Putih Cup Solo Juara 1, DPRD Semarang Juara 1 dan yang terakhir di Piala Radja Tembakau Tembakau Temanggung kembali menyabet Juara 1 dua kali.

Beberapa pemain Anis Merah menyodorkan penawaran dengan nominal yang tidak sedikit diantaranya Ade Irawan Solo, Iwan Platinum Jogja dan Robert Pantau Jogja serta Mr Paul Intan Klaten. Bahkan Faiz Salatiga nekat ingin menukar 1 mobil Expander baru, namun Gus Ali belum melepasnya. Minggu depan Gus Ali berencana ingin mengusung kembali Petir di Gelaran Tribute To Almarhum Bapak Joko Bonita di Boyolali pada tanggal 5 Januari 2020. (TOBIL/TYCKA)