Jika anda tinggal di Sumenep pasti akan mengenal nama Putus Sholeh atau yang lebih popular dengan nama Putus. Sosok satu ini bukan saja dikenal sebagai pemain kawak tetapi juga sukses menekuni ternak love bird. Untuk urusan ternak burung cinta satu ini, maka Putus adalah peternak yang tergolong memiliki jumlah kandang paling banyak.

Ternak-Love-Bird-Sumenep-1-1024x768

“Total kandang ternak love bird yang saya miliki saat ini berjumlah 215 buah, 135 petak ada di rumah sedangkan sisanya tersebar di beberapa tempat,” terang Putus. Untuk yang 135 ia kelola sendiri, artinya segala pengawasan dan hasil ia nikmati sendiri, sedangkan sisanya ia bangun dengan jalan koalisi bersama beberapa rekan sesama mania kicau.

Anakan yang dihasilkan langsung ludes sebelum dewasa.

“Ya, sama-sama berbagi rejeki mas,” lanjutnya. Dalam kesehariannya Putus di bantu oleh dua orang pekerja. Berapa omset yang ia dapatkan dari ternak love bird di rumahnya. “Dalam sebulan saya bisa menghasilkan produk sebanyak kurang lebih 40 ekor, omset yang saya dapat berjumlah kurang lebih Rp 35 sampai 40 juta,” kata Putus.

Angka tersebut di rata-rata harga love bird untuk jenis standart. Jika di total dengan produk dengan jenis lain semisal pastel dan lutino mata merah, maka jumlah yang akan didapat bisa lebih besar. Sebab Putus tidak hanya konsentrasi untuk pengembangan love bird jenis standart yakni hijau.

Hampir jenis love bird yang sekarang lain tren seperti lutino mata merah, pastel, dll juga bisa didapat. Soal kualitas, jangan ragu karena bisa bersaing. Mayoritas love bird produk Putus memiliki kualitas yang tidak bisa dianggap enteng. Dari sekian produk miliknya rata-rata selalu meraih juara di berbagai lomba.

Tidak heran jika produknya selalu menjadi buruan banyak pihak, baik peman ataupun pedagang.

“Selama ini saya tidak pernah menyimpan produk lebih lama, apalagi sampai berumur dewasa, setelah usia mencapai 2,5 bulan pasti sudah terbang ke beberapa tempat. Bahkan pada usia 10 hari sudah ada pembeli yang berani membawa pulang,” kata Putus lagi.

Meski jumlah kandang dan produk tergolong besar, namun dirinya belum mampu memenuhi seluruh permintaan. Saat ini banyak calon pembeli yang menunggu daftar antri atau inden. Bagi mereka yang mau menunggu, silahkan. Sebaliknya jika mereka tidak mau, Putus juga tidak bisa memaksanya.

Salah satu produk dengan varian unik plus kualitas lomba.

Sukses dirinya membangun ternak love bird dengan hasil memuaskan bukan karena unsur kebetulan, tetapi disebabkan oleh calon indukan yang dipilih. Umumnya indukan yang akan menempati kandang ternak miliknya adalah love bird yang sudah memiliki reputasi bagus d lapangan.

Artinya indukan tersebut sudah pernah meraih juara di arena lomba. “Saya memang sengaja memburu indukan juara di lapangan karena saya ingin anakan yang nantinya akan dihasilkan bisa memiliki kualitas yang tidak beda dengan indukannya,” imbuhnya. Lebih lanjut Putus mengaku ada indukan jenis pastel kuning yang mampu menghasilkan anakan jenis lutino mata merah.

Ada juga produk unik yang didapat yakni love bird dengan varian dada kuning kepala hitam, sayap dan ekor berwarna coklat kehitam-hitaman. Kualitasnya diyakini bisa diandalkan di lapangan. (Dasuki)