Rakernas Yayasan BnR (Foto: Dok. MediaBnR.com)

Rakernas Yayasan BnR (Foto: Dok. MediaBnR.com)

Pada Rakernas Yayasan BnR (2/12) di Wisma Gizi, Bogor kemarin, juga dibahas tentang permasalahan pada even organizer (EO) dan Cabang BnR. Pembahasan itu meliputi jadwal lomba dan aturan Latberan BnR, serta tugas pokok Cabang BnR.

Dalam Rakernas BnR itu membahas bagaimana bentuk kerjasama EO dengan BnR dan juri yang digunakan. Karena selama ini keluhan EO juri yang digunakan di Latberan BnR didatangkan terlalu jauh, akhirnya biaya honor juri terlalu tinggi di setiap Latberan BnR. Begitu juga jadwal latpres yang tidak merata di tempat latberan lain, “Aku mengharapkan untuk juri ambil yang terdekat saja. Contoh Latberan BnR Bogor, semua juri dari Bogor,” kata Bang Boy.

Suasana latber perdana BnR Bojonegoro (Foto: Stefanus/MediaBnR.com)

Suasana Latberan di BnR Bojonegoro (Foto: Dok. MediaBnR.com)

Kalau program ini dijalankan , maka menurut Bang Boy tempat Latberan BnR akan pesat perkembangannya. Terlebih kalau jadwal tertata dengan rapih. Bang Boy juga mengharapkan EO Jabodetabek bergabung setiap satu bulan sekali mengadakan lomba besar. Lomba besar gabungan dari semua EO Latberan BnR yang ada di Jabodetabek.

Dalam pembahasan Cabang BnR ini Bang Boy mengharapkan peserta lebih banyak aktif dalam dunia penangkaran. Serta bergerak membangun dunia burung di daerah masing-masing. Dalam hal ini cabang juga diharapkan melebarkan BnR dengan membuka cabang lain di setiap kabupatennya, dan cabang juga bertanggung jawab terhadap juri yang ada di cabang masing-masing.

Pengurus BnR Cabang Cianjur (Foto: Dok. MediaBnR.com)

Pengurus BnR Cabang Cianjur (Foto: Dok. MediaBnR.com)

“Setiap ketua cabang juga ikut mengontrol kinerja juri di cabang masing-masing. Ketua cabang berhak men-skors ataupun menghentikan juri yang bermasalah,” kata Bang Boy tegas dalam Rakernas itu. Selain itu juga, cabang yang tidak produktif kemudian akan ditinjau ulang kembali, karena BnR di tahun 2015 ini memang mau berjibaku habis untuk dunia burung. (Red)