Mojokerto (MediaBnR.Com) – Tak semua harga burung kenari lesu di pasaran. Asalkan peternak jeli dan dapat memproduksi burung kualitas lomba, bermodalkan mencermati postur dan tren suara kenari yang lagi digandrungi saat ini. Niscaya akan melambungkan harga kenari di pasaran. Pundi-pundi rupiah pun dapat diraup dengan sempurna.

Seperti peternakan kenari dengan nama ring Ruger yang berlokasi di Dlanggu II/44 Mojokerto, Jawa Timur ini. Dengan berbekal hobi dan pengetahuan sebagai ‘pelomba’ kicauan. Bima, si pemilik, bersama Rokip sebagai mitranya, berupaya memperbesar dan mencetak varian kenari khusus untuk konsumsi lomba. “Kami fokuskan kenari hasil silangan yang akan kami peroleh, selalu diminati teman-teman sesama penghobi,” harap Bima, ketika di rumah Rokip di Dusun Sekaran, Desa Sambilawang, Kecamatan Dlanggu, Mojokerto yang mereka jadikan markas penangkaran.

Betina Lokal Siapan Usia 6 Bulanan (Foto: Sugeng/MediaBnR.com)

Betina Lokal Siapan Usia 6 Bulanan (Foto: Sugeng/MediaBnR.com)

Turunan kenari yang telah mereka kembangkan sejak tahun 2010 dengan mengandalkan silangan yorkshire (YS), menghasilkan kenari dengan postur ideal dengan suara cukup keras. Namun, menurut pria yang juga sebagai PNS ini, untuk tren suara kebutuhan lomba kini, bukan hanya keras saja. Melainkan irama lagunya mengalun, kencang cepat, masih termasuk keras dan tidak kasar serta tidak membuat telinga risih.

Pilihan yang tepat menurutnya jatuh ke kenari jenis Spanish Timbrado (ST) di tahun 2013 mereka datangkan dari Yogyakarta, menghuni farm-nya untuk dikawinsilangkan. Keunggulan verietas ini dapat dikembangkan untuk mencetak kenari postur yang kuat dan serasi. Dada yang lebar, kaki relatif pendek dan kokoh, bulu-bulu yang ketat dengan warna memikat. Serta memiliki dasar 12 nada suara, keras, nyaring, riang dan harmonis.

Menariknya, dari ke-20-an sangkar penangkaran yang dimiliki dan dikelola sederhana masih didominasi pasangan kenari lokal. Namun, ada beberapa pasang indukan yang telah menghasilkan kenari sesuai yang diharapkan. Usia belum genap setahun sudah moncer di lapangan. Hasil silangan pejantan F1 ST x betina F3 YS, AFS x F2 YS.

Bima Merawat 5 Ekor Anakan F1ST X F3YS, Siap Dipasarkan (Foto: Sugeng/MediaBnR.com)

Bima Merawat 5 Ekor Anakan F1ST X F3YS, Siap Dipasarkan (Foto: Sugeng/MediaBnR.com)

Stok anakan kenari kualitas lomba yang tersedia ketika itu, hanya turunan F1 ST x F3 YS, itu pun jumlahnya sangat terbatas dan umurnya masih muda. Sementara untuk produk turunan silangan yang lain, telah ludes terjual. Sedangkan untuk kenari lokal tinggal belasan ekor betina siapan usia sekitar 6 bulanan.

Masalah harga bandrol yang mereka patok masih sebatas harga persahabatan. Untuk Kenari lokal  betina siapan kisaran 300-400 ribu rupiah per ekor. Anakan F1 ST x F3 YS umur 2 bulan 1 juta rupiah, umur sekitar 3,5 bulan dan telah termaster Blackthroat harganya 1,5 juta rupiah per ekor. “Selain untuk penyaluran dan pengembangan hobi, hasilnya merupakan penghasilan tambahan selain gaji bulanan,” ungkap Bima, yang mengaku sebagai karyawan PNS rendahan ini.

Pakan Harian

Seperti peternak kenari pada umumnya, untuk masalah pakan Ruger BF sebagian besar mengolah pakan sendiri untuk konsumsi harian. Bijian yang dipilih hanya dua yakni milet putih dan biji sawi. Setelah keduanya dibersihkan dengan memasukkan kedalam air, begitu bersih dipilih yang tenggelam. Sedangkan yang mengapung dibuang lalu ditiriskan, kemudian dijemur hingga kering. Selanjutnya, dipanaskan dengan sistem sangre agar biji-biji tersebut benar-benar kering untuk persediaan pakan.

Selain itu, untuk rangsum pakan indukan khususnya pejantan agar cepat birahi ditambah menu tambahan, telur puyuh matang, cede, sayur sawi dan jagung muda. Jika memasuki masa pengeraman dan saat telur menetas serta masa meloloh piyikan, cede dan sayur sawi dihentikan pemberiannya. (Sugeng)