SMI Kudus
Selalu Ada Cerita Disetiap Konsep Lomba SMI (Sedulur Murai Indonesia) – Bonex Ancaman, Cokro Bumi Menuju Topform
Media BnR – Menciptakan konsep lomba yang sehat dan beradab menjadi salah satu visi misi EO yang terlahir di kota Kudus tahun 2023 lalu, SMI (Sedulur Murai Indonesia). Meski di atas kertas belum genap setahun berinteraksi langsung mengemas lomba burung berkicau, asam garam serta pahit manisnya sebagai kicaumania yang sudah cukup matang dirasakan oleh para tokoh struktural di dalam SMI ini dievaluasi dan dicurahkan dalam sebuah kemasan epic yang ternyata mampu mengukir sejarah baru di dunia perburungan lewat manufer inovasinya.
Menjelang laga akbar 1th Anniversary-nya dibulan Oktober mendatang, SMI komando Bagus Laksono Wibowo selaku Ketua Umum beserta jajarannya ini sudah 5 kali pertemuan menyuguhkan gelaran yang disetiap momentnya selalu memberikan cerita indah baru kepada para pesertanya, baik yang hadir langsung ke lokasi hari itu ataupun yang hanya mengutib dari berbagai laman media sosial. Hampir disetiap kelas di gelaran SMI selalu full peserta.
Seperti pada gelaran kelimanya kemarin, Minggu (25/08/24) dengan tema “STALINGRAD BATTLE SMI”, lokasi arena SMI di Museum Kretek-Kudus kembali menjadi saksi pena emas yang diukir SMI bersama kicaumania, khususnya murai mania. Konsep lomba modern dan non teriak, penjurian yang fairplay tanpa komplain, trophy mewah dan hadiah all class tanpot dengan kemasan lomba exlusive yang bisa dinikamati semua level tanpa terkecuali, serta beberapa point unggulan lain yang pastinya sangat sayang untuk dilewatkan oleh kicaumania atau calon peserta yang berencana hadir di event SMI berikutnya.
Kesuksesan sebuah gelaran tentunya tak luput dari peran peserta kicaumania, tetapi juga tidak dapat dipungkiri pentingnya turun tangan para motorik pihak penyelenggara, baik internal maupun eksternal yang harus saling mensupport. Mengenal lebih dekat jajaran kepengurusan SMI, Ahmad Asharudin selaku Wakil Ketua SMI menjadi sosok yang bertanggung jawab atas pelaksanaan gelaran lomba SMI dari awal hingga akhir.
Abdul Latif Riyanto selaku Sekretaris SMI dan Nurul Huda selaku Kadiv Humas SMI, dua personil ini yang bertanggung jawab penuh dalam mengelola berbagai aspek di lokasi lomba setiap sesinya, dimana tugas utama mereka adalah memastikan penjurian berjalan semestinya, selesai tepat waktu dan sesui kesepakatan bersama.
Bendahara juga dapat dianggap sebagai organ dalam organisasi yang memiliki peran sangat penting, meskipun tidak terlihat dan tertutupi oleh organ motorik yang lebih jelas, posisi vital ini diemban oleh sosok tegas bernama Tommy Juniar selaku Bendahara SMI. Kemudian Guntur Listiawan yang bertanggung jawab penuh dalam penjurian selaku Kadiv Juri SMI.
Kembali ke moment Stalingrad Battle SMI yang juga sangat mencuri perhatian LMC (Logistics Murai Community), sebuah komunitas yang semua personilnya satu suara tidak mengharapkan hadiah uang disetiap laga silaturahminya. Konsepnya, LMC akan memborong tiket 1 kelas dan semua nominalnya diserahkan panitia sebagai support, sementara para juaranya dikelas LMC tersebut hanya menerima trophy saja. Hari itu 1 kelas full terisi jago-jago dahsyat LMC yang juga turut mewarnai kelas umum lainnya, di luar LMC.
Beberapa nama amunisi murai batu dari para peserta sukses membuktikan kualitasnya. Seperti amunisi jebolan dari Uvie BF Team Kudus lewat nama Bonex besutan EPL yang nyaris menyabet predikat double winner dikelas Menara A juara 1 dan Menara B juara 2 lewat tampilan aksinya yang powerfull untuk menebar ancaman. “Bulu baru, sebelumnya sudah kita coba sekali di latpresan juga nyeri 1-1,” ungkap EPL usai penyerahan trophy juara di paddock The Winner SMI.
Meski masih menjajaki settingan yang pas untuk mencari top performnya, penampilan Cokro Bumi koleksi H. Alik Serapan SF Pati sudah cukup merepotkan persaingan. Khususnya saat berlaga dikelas Museum B, dimana Cokro Bumi dinyatakan layak untuk diganjar koncer A oleh tim pengadil SMI. “Belum topform, kita coba maksimalkan lagi di event berikutnya,” tandas H. Alik. (kiky)