Indramayu (MediaBnR.Com)  – Boleh dibilang SKL Bird Farm Jatibarang merupakan satu-satunya ternakan murai batu yang terbesar di Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat. Atau mungkin SKL merupakan salah satu penangkaran murai tebesar di nusantara. Hal ini terlihat dari banyaknya indukan, lahan yang luas, dan lengkapnya fasilitas SKL BF miliki H Syam ini.

H. Syam Breeder Sukses Mulai Mreeding Sejak Tahun 2008 (Saeful Milan/mediaBnR.com)

H. Syam Breeder Sukses Mulai Mreeding Sejak Tahun 2008 (Saeful Milan/mediaBnR.com)

Ketika kicaumania masih mengambil burung dari hutan, tahun 2008 H Syam sudah memulai beternak murai batu. Ketika itu ia memprediksikan bahwa burung hasil penangkaran akan booming, dengan harapan  ke depan burung-burung hasil penangkarannya itu akan dilombakan.  Sedikitnya ada 70 Indukan yang selalu siap produksi. Meskipun dalam putaran produksinya hanya 50-60 persen saja indukan yang produksi. Itu artinya, 35-45 indukan yang setiap bulannya selalu menetaskan anakan.

Puluhan Anakan SKL BF Siap Orbit (Saeful Milan/mediaBnR.com)

Puluhan Anakan SKL BF Siap Orbit (Saeful Milan/mediaBnR.com)

Bagi kebanyakan breeder, anakanyang sudah menetas beberapa hari sudah diangkat dan diloloh sendiri, namun tidak bagi SKL. Ia menekankan anakan tetap diloloh sama indukannya hingga sudah bisa makan sendiri. “Diternakan kami anakan diloloh sama indukan. Dua bulan baru bisa diambil,” ujar H Syam sambil menjelaskan bahwa anakan murai batu jangan terlalu banyak berinteraksi dengan manusia.

Salah Satu Indukan yang Produktif (Saeful Milan/mediaBnR.com)

Salah Satu Indukan yang Produktif (Saeful Milan/mediaBnR.com)

Anakan murai batu hasil tangkaran SKL selalu dijaga. SKL memiliki ‘sekolah khusus’ yang ruangannya berbeda dengan tempat indukan dan anakan lain. “Memang, kami di sini menyediakan ‘sekolah khusus’ murai batu. Itu diperuntukan bagi orang yang inden kemudian ingin menjadikan murai bagus. Di ruangan ini disediakan juga burung-burung untuk murai batu. Jadi, sejak dini murai batu dimaster sehingga nantinya akan menjadi murai bagus,” ujar H Syam di penangkarannya di Jatibarang kepada BnR beberapa waktu lalu.

Sedikitnya ada 18 karyawan yang bekerja merawat burung-burung hasil ternakan SKL ini. Dengan perawatan khusus, kualitasnya pun terjaga, dan ratusan anakan siap diorbitkan. Beberapa diantaranya sudah ada pemiliknya yang memesan dengan inden. Selain kualitas anakan yang terjaga SKL juga menjual anakan 100 persen jantan. Itu artinya baru empat bulan SKL bisa mengeluarkan anakan dengan harga kisaran antara Rp 6 jutaan. Dan, itu pun tergantung dari kualitas anakan tersebut.

Perawat SKL BF (Saeful Milan/mediaBnR.com)

Perawat SKL BF (Saeful Milan/mediaBnR.com)

Banyaknya burung yang berada di penangkaran SKL, mulai dari indukan hingga anakan, seharinya menghabiskan 8000-10.000 jangkrik setiap harinya. Karena itu untuk mengantisipasi kekurangan jangkrik, SKL juga ternak jangkrik. “Kami berjaga-jaga agar stok jangkrik tidak habis. Karena menghabiskan 10000 jangkrik sehari. Kami ternak jangkrik sendiri,” ujarnya.

Penangkaran Jangkrik di Samping kKandang Ternak Murai (Saeful Milan/mediaBnR.com)

Penangkaran Jangkrik di Samping kKandang Ternak Murai (Saeful Milan/mediaBnR.com)

Kendati SKL merupakan ternakanyang sukses, namun ada saja kendala yang dihadapi. Faktor cuaca terutama cuaca pancaroba adalah hal yang ditakutkan para breeder. Karena itu SKL selalu menjaga faktor lingkungan dan kebersihan kandang selalu tertutup. Pun demikian dengan anakan selalu full krodong untuk menghindari anakan yang terkena cuaca ekstrim. (Saeful Milan)