KPN markas besar Mojokerto Salam Seduluran

KPN markas besar Mojokerto Salam Seduluran

Mojokerto (MediaBnR.Com) – Ajang latber rutin P2BEN (Persatuan Pedagang Burung Empu Nala) di pasar burung Empu Nala, Rabu sore (7/10/2015), oleh pemain lokal dan sejumlah pemain dari seputaran Sidoarjo, Gresik, Jombang, dijadikan laga uji-coba sebelum diterjunkan kembali di Gebyar HUT P2BEN  Rabu pekan depan.

Besaran hadiah dan sejumlah door-prize yang bakal disediakan panitia untuk memanjakan peserta, cukup menyedot keikut sertaan mereka. Tiket kelas A khusus untuk Murai Batu, Cucak Hijau dan Love Bird dipatok 80 ribu dengan hadiah utama mencapai 1 juta plus bonus 300 ribu. Tiket kelas B 50 ribu hadiah utama 600 ribu plus bonus 200 ribu dan tiket kelas C 40 ribu hadiah jaura pertama tembus 450 ribu plus bonus 150 ribu dengan minimal 35 gantangan bonus akan diberikan, cukup menjadi daya tarik tersendiri.

Begitu brosur disebar, baik secara manual ke beberapa gelaran-gelaran latber maupun melalui FB Facebook yang biasa diakses para kicaumania, pesanan tiket khususnya di kelas A relatif full. Untuk itu, panitia akan membuka layanan tiket sejak hari Senin pekan depan.

Tak hanya pemain-pemain yang menjagokan burung prestis seperti Cucak Hijau, Murai Batu, Kacer, Cendet dan Love Bird saja yang akan meramaikan gantangan. Akan tetapi, KPN Komunitas Pleci Nusantara yang bermarkas besar di Mojokerto pun menyatakan siap memeriahkan gantangan.

Menurut Ambon Raja Pleci selaku pendirinya berkeinginan agar eksistensi Pleci di latber maupun lomba besar tetap bertahan. Karena KPN tidak memburu kemenangan. Kalah atau menang sudah biasa dalam lomba yang utama bertujuan untuk mencari dan menambah ‘seduluran’ menjalin tali silaturahmi, mengingat keanggotaannya telah menyebar ke seluruh nusantara, seperti Bengkulu, Makasar Kalimatan Selatan dll. Tidak menutup kemungkinan daerah lain yang ada di tanah air kita yang tercinta ini, akan muncul Pleman-Pleman baru. Mengingat motto yang diangkat oleh KPN adalah ‘kadar hoby’ prestasi ditingkatkan dan ‘kadar ambisi’ seperti protes, dikurangi atau diminimalisir. (Sugeng)