Media BnR – USAID-BIJAK (Bangun Indonesia Untuk Jaga Alam Demi Keberlanjutan) dua asosiasi yang saling bersinergi mengajak para penghobi hingga para akademisi saling berdiskusi yang kaitannya tentang perkembangan kelestarian dunia kicau di Indonesia. Dan yang menjadi dasar pemikiran pertemuan ini adalah begitu besarnya animo kicaumania dan Jawa Barat menjadi salah satu daerah terbesar yang banyak peminatnya.

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman burung yang tinggi. Pada tahun 2019, tercatat sebanyak I777 jenis burung terdistribusi di Indonesia, dengan 168 jenis di antaranya berstatus terancam punah. Melalui Peraturan Menteri LHK No. 106/2018, sebanyak 557 jenis burung dilindungi dan I40 jenis di antaranya merupakan kelompok burung kicau.

Pemanfaatan burung kicau cukup tinggi dilakukan oleh masyarakat, mulai dari pemanfaatan sebagai hewan peliharaan hingga keperluan kontes. Dalam rangka mendukung pemanfaatan berkelanjutan dari burung kicau, pemahaman mengenai konteks perilaku pemanfaatan yang dilakukan oleh para pihak serta pandangan pemanfaatan berkelanjutan di kemudian hari, perlu untuk dilakukan.

Kegiatan diskusi yang diadakan saat ini bertempat di Hotel Valley Bogor dengan tujuan

  1. Sarana pertukaran informasi terkait kondisi kondisi kekinian serta tantangan pemanfaatan burung kicau di jawa barat (khususnya aktor yang berperan dalam rantai pemanfaatan burung kicau).
  1. Untuk mengidentifikasi latar belakang dilakukannya pemanfaatan terhadap burung kicau, khususnya dalam aspek permintaan.
  1. Sarana pertukaran ide terkait gerakan pemanfaatan burung kicau yang berkelanjutan di masa mendatang.

Kegiatan ini merupakan langkah awal agar untuk kedepannya nanti diharapkan USAID-BIJAK bisa menjembatani kepada pihak pemerintah tentang apapun itu kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh para kicaumania terutama dalam hal kelestarian burung berkicau. (RD)

Peserta Diskusi Dengan Team WCS Dan USAID BIJAK