Yang Dinilai Itu Kerja Burung, Bukan Pemiliknya Dan Bukan Harganya

Media BnR – Tembus diangka 600 lebih total gantangan di event latpres Bogor Enterprise pada hari Minggu, (13/10/2019) merupakan sebuah eksistensi dari JIP(Juri Independent Profesional) untuk selalu menjaga dan mempertahankan grafik kualitas dalam penjuriannya agar tetap memberikan yang terbaik untuk para kicaumania.

Antho JIP yang mana berperan sebagai Leader ini selalu menerapkan kepada para jurinya agar menilai dan memantau burung itu satu persatu secara detail, meskipun burung tersebut pernah juara nasional atau mungkin harganya mencapai ratusan juta bahkan pemiliknya seorang boss sekalipun tidak berlaku dan tidak akan mempengaruhi terhadap sebuah penilaian dilapangan ini. Tidak ada interfensi juga intimidasi karena ini dunia hobi oleh karena itu para pemain pun akan bisa menikmati kicauan burungnya dengan sangat tertib tanpa ada teriakan sedikitpun.

Karena secara faktanya JIP hanya menilai bagaimana kinerja burung saat itu dan bukan karena prestasi sebelum-sebelumnya. pantas saja, karena hingga saat ini jumlah peserta nya yang hadir baik itu latber atau latpres tetap saja stabil. Untuk membentuk sebuah kepercayaan dari kicaumania tidaklah mudah, karena pertanggung jawabannya sangat besar. Bahkan Bang Boy BnR pun seringkali menurunkan amunisi jagoannya ditempat ini karena memang baginya lapangan dengan penjurian JIP ini tetap konsisten dalam menjaga jiwa Indepensensinya.

Kunci utamanya adalah JIP selalu berbenah diri, tidak jumawa bahkan meskipun gelarannya terbilang sukses tetap saja setelah selesai gelaran, Antho JIP selalu mengevaluasi dan mengkoreksi dari segala kekurangan baik itu jurinya ataupun panitia yang bertugas. Bahkan JIP memiliki buku besar khusus yang mana data-data juara hingga rekapan hasil penilaian tersusun semuanya dengan sangat rapi.

Meskipun harga tiketnya berbeda baik itu latpres ataupun latber, namun soal kualitas dalam penilaiannya juri JIP tidak pernah membeda-bedakan sedikitpun. Semuanya dilaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab. Jadi sangat setuju jika para pemain yang sudah dan sering menggantangkan amunisinya dilapangan JIP memiliki jargon “menang kalah dilapangan JIP dua-duanya sama-sama terhormat” karena juaranya pun diraih dengan cara yang baik dan benar. (RD)