Barong Say dan Wong Bejo, ijo andalan Yasin Mojokerto

Barong Say dan Wong Bejo, ijo andalan Yasin Mojokerto (Sugeng-BnR)

Mojokerto (BnR) – Mungkin sudah tiba saatnya bahwa gelaran latber rutin mengindahkan aturan tanpa teriak. Meski demikian kondisi ini tidak mengurangi kemeriahan. Bahkan dukungan dari sebagaian besar pendemen latberan pun terus mengalir. Hal itu yang terjadi pada gelaran latber rutin P2BEN (Persatuan Pedagang Burung Empu Nala) di pasar burung Empu Nala, Mojokerto, Rabu (30/4) sore kemarin.

Memang ada pemain yang dirugikan karena terkena sanksi diskualifikasi. Burung yang mereka andalkan gagal meraih juara. Karena berteriak menyebut nomor gantangan di gelaran perdana cucak hijau dan love bird. Padahal kedua jawara tersebut layak memperoleh bendera koncer.

 Namun atas kesadaran mereka sanksi yang diterima dimaklumi. Keduanya kembali melagakan di kelas B. Akhirnya keduanya meraih juara masuk lima besar. Bahkan ada yang sukses meraih puncak juara.

 Candra, cendetmania asal Surabaya mengatakan sangat mendukung atas kebijakan ini. Meski Galilio, cendet andalannya hanya mampu di posisi enam. “Saya sangat setuju dengan aturan ini. Akan saya ajak teman-teman yang lain untuk latihan disini,”katanya bersemangat.

 Sementara sesi cucak hijau yang masih dominan digantangan ini, panitia menggelar tiga kelas. Meski di laga perdana kedua jagoan Yasin Mojokerto kurang beruntung. Namun pada laga berikut keperkasaan Barong Say dan Wong Bejo, kembali teruji. Setelah mengganjal lajunya Bombastic milik Bambang RW Mojokerto dan Bargowo milik Sukiadi dari Perum Pekukuhan, Mojosari. * Sugeng