Pemilik Anjani, H.Hasyim Ashary bersama pasukannya (Foto: Saeful)

Pemilik Anjani, H.Hasyim Ashary bersama pasukannya (Foto: Saeful)

Karawang (MediaBnR.Com) – Burung Love Bird milik H.Hasyim Ashary dari Kosambi, Kabupaten Karawang yang diberi nama Anjani, kembali menorehkan hasil yang memuaskan, pada latpres eklusif yang digelar Kosambi Bird Club (KBC), Minggu (8/2/2015).

Kemenangan Anjani dikontes kicau burung tersebut, secara tidak langsung menambah perbendaharaan prestasi yang diraihnya sejak tahun 2013.  Pemilik Anjani, H.Hasyim Ashary menuturkan, sejak tahun 2013 sampai saat ini burung kesayangannya itu telah berhasil mengumpul 98 piagam dan 15 piala.

Bukti prestasi itu didapat dari perlombaan-perlombaan yang diikutinya diberbagai daerah di Jawa Barat. “Waktu di Jababeka Anjani juara, di Bandung juga juara. Pokoknya banyak lah,” ujar H.Hasyim.

Selain Anjani, Love Bird lain yang juga milik H.Hasyim Ashary yakni, Putri Salju tak menyianyiakan kesempatan. Meski berhasil meraih posisi kedua, namun H.Hasyim mengaku bangga, sebab si Putri Salju boleh dibilang burung baru yang digantungan di kontes itu. “Burung ini kan masih baru. Kita hanya tes kis saja,” ucapnya.

Sementara itu di kelas Murai Batu juara pertama di raih oleh burung milik Christoper dari Winner 99 SF, Kabupaten Subang yang diberinama Ninja. Sang pemilik, Christoper mengaku bangga burung kesayangannya bisa juara. Betapa tidak, sebab kata dia, si Ninja baru saja melepas mabungnya. “Si Ninja ini sudah lama ga diikut sertakan di kontes. Terus terang saya bangga dengan hasil ini,” katanya.

Untuk diketahui, di latpres eklusif ini terjadi insiden yang mengagetkan. Ditengah penilaian, salah seorang anggota panitia tiba-tiba meminta salah seorang pemilik burung untuk menurunkan burung yang digantungnya. Sikap tegas ini merupakan komitmen pada pemilik yang berteriak.

Christoper Winner 99 SF, Subang Pemilik si Ninja (Foto: Saeful)

Christoper Winner 99 SF, Subang Pemilik si Ninja (Foto: Saeful)

“Di kontes ini kan sudah kami jelaskan bahwa peserta atau pemilik burung untuk tidak berteriak. Sebab kalau berteriak bisa mengganggu konsentrasi juri. Jadi bagi yang melanggar, terpaksa kami tindak tegas,” ujar Ketua Panitia H.Rohman.

Arena kontes kicau burung ini diguyur hujan yang cukup lebat. Kendati demikian, tak memengaruhi minat peserta untuk mengikuti ajang bergengsi tersebut. Panitia mencatat, sedikitnya ada 500 peserta yang mengikuti kontes tersebut. Para peserta datang dari berbagai daerah di Jawa Barat. (Saeful Milan)