Danrindam Cup 1

Juri BnR beserta Pengurus BnR Jatim dan BnR Malang

MediaBnR.com – Malang, Gelaran DANRINDAM CUP yang pertama yang di gelar oleh BnR Malang bertempat di lapangan Dodikjur Rindam V Brawijaya berlangsung sukses dan ramai. Terhitung di meja tiketing yang dikomando langsung oleh Lely Thjin selaku Ketua BnR Malang, mencapai sekitar 900 an tiket ludes terjual. Hal ini menunjukkan animo kicau mania sekitar kota Malang terbilang besar yang sekaligus gelaran ini juga sukses dihadiri oleh Kicau mania dari kota Surabaya dan Jogja juga sejumlah kota yang lainnya.

Lely Tjin sendiri mengaku bangga dengan tergelar nya Danrindam Cup 1 ini, sebab menurutnya ini adalah event pertamanya yang digelar dengan bukaan tiket seharga 200 ribu selama ia menjabat sebagai ketua BnR Malang.

Lely Thjin (Ketua BnR Malang)

Hadirnya sejumlah petinggi pengurus BnR Regional Jatim, seperti Budi Robot (Ketua BnR Jatim) dan Abah Ajib (Ketua E.O BnR Regional Jatim) yang turut serta mengawal dan membantu jalannya lomba sejak awal hingga akhir, dimana sejumlah keputusan di tengah tengah lomba yang memang notabane pasti ada kendala kerap dibantu untuk mempermudah mendapatkan solusinya.

Hal tersebut juga tak luput dari panduan Penasehat BnR Indonesia yakni H.Dhika Firdian yang tak sempat hadir langsung di acara lomba dan pameran burung berkicau Danrindan Cup 1 ini. Namun tetap saja ia turut serta memantau jalannya lomba melalui VC dari Budi Robot saat lomba berlangsung, bahkan sempat pula ia menyampaikan arahannya kepada para Juri BnR yang bertugas untuk tetap konsisten berlaku adil kepada seluruh peserta serta beberapa paparan paparannya yang berhasil menggugah semangat para pengadil BnR kala itu.

Budi Robot (kiri) dan H.Ajib

Tak ayal jika sejumlah kicau mania yang hadirpun mengaku puas dengan hasil keputusan Juri Juri BnR yang bertugas, seprti halnya H.Nur M3 Mokas yang pada kesempatan kali ini ia hanya membawa satu amunisi saja.

Ia membawa satu burung Murai Batu Muda trotol yang bernama GP (Gelas Pecah). Aksinyapun sempat membuat peserta lain terkagum, sebab diusianya yang masih 7 bulan sudah mampu bersaing dengan burung burung murai batu yang lebih dewasa. Gaya sujud sembari muntahkan suara dominan cililinnya berhasil ia tampilkan di dua sesi yang diikutinya. Dan berkat strategi setting lapangan dari H.Nur yang awalnya GP cukup berhasil menempati posisi runer up dikarenakan kalah tos nomer gantangan, GP juga sukses meraih dua kemenangan di posisi pertama kelas utama Murai Batu Danrindam.

Bahkan usai memenangkan dua kejuaraan tersebut, H. Nur juga berencana untuk melanjutkan petualangan bersama Murai Batu mudanya tersebut hingga di event Piala Raja, yang diawali di event Walikota Probolinggo bersama pengadil BnR Minggu depan.

H.Nur M3 Mokas (kaos merah) sukses mengawal GP raih puncak kemenangan di kelas utama Murai Batu

Di kelas burung anis merah jagoan milik Farid dan Yoyok turut serta sukses menyabet kemenangan gemilang yakni sama sama berhasil menempati posisi pertamanya di kelas burung teler.

Diawali oleh kemenangan milik Farid dengan jagoan telernya yakni Pesona yang berhasil menampilkan gaya teler gedernya yang hiper dengan volume suara maximal hingga sesi penilaian berkahir, yang pada akgirnya Pesona berhasil menarik perhatian juri hingga ia sukses menempati podium pertamanya. Disesi kedua ia juga sempat tampil sama, namun kemenangan mutlaknya jatuh kepada burung milik rekan sekumpulannya yang bernama Uye Jhone milik Mr.Yoyok Abiyoso yang menempati posisi pertamanya dengan andalan gaya teler doyong buka ekor disertai materinya yang mewah. Sehingga Pesona pun cukup puas berada diposisi runner up. Namun meski demikian, Farid juga tetap mengaku bangga dengan 2 hasil raihan jagoannya. “yang penting Pesona berhasil menang di sesi pertama sudah istimewa buat saya, apalagi di sesi kedua dia masih mampu menang diposisi kedua, ya itu bonusnya” kata Farid yang bergabung bersama YoYok Abiyoso dan beberapa rekannya yang disuport langsung oleh Ginar Imami.

pecinta Anis Merah Malang berhasil mengawal Pesona dan Uye Jhone kuasai podium teratas kelas Anis Merah

Di akhir gelaran, selain menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh peserta dan kicau mania yang hadir, Lely Tjin juga kembali berharap, semoga gelaran akbarnya yang kedua yakni gelaran Black Steel pada tanggal 29 September di gantangan Angkasa BC juga berlangsung sukses dan lebih meriah. Sebab selain bukaan tiket yang lebih besar yakni 500 ribu rupiah, hadiah, tropi dan doorpize di acara ini jauh lebih mewah “jadi jangan lupa, hadir lagi ya teman teman kicau mania” ajak Lely Thjin. (Den!)