(Foto: ist)

(Foto: ist)

MediaBnR.Com – Mana yang lebih susah dilakukan, minta maaf atau memaafkan? Keduanya sama-sama sulit. Tapi mereka yang dibesarkan di kebudayaan Jawa atau mereka yang masih memegang adat budaya Jawa, pasti mengingat saat-saat berkumpul bersama keluarga besar, terutama di hari pertama hari raya Idul Fitri. Satu-satu persatu kemudian ‘sungkem’ atau bersimpuh di kaki orang tua atau orang yang dituakan. Ajaibnya, momen ini bisa menimbulkan banjir air mata. Entah kenapa, dengan hanya sepatah kata atau satu gerakan tubuh dari salah satu pihak yang ‘sungkem’ atau ‘disungkemi’, ada gejolak besar muncul di rongga dada dan selanjutnya diikuti suara tangisan yang bisa menjadi meledak seketika.

Bisa jadi ini karena mereka yang berkumpul dalam satu keluarga besar dalam waktu lama mengalami interaksi yang penuh ‘intrik dan pergesekan’, maka momen ini segala ‘daftar kesalahan’ antar anggota keluarga jadi lumer seketika. Bisa jadi ini juga didorong oleh rasa keharuan karena sudah sangat jarang suatu keluarga besar bisa kumpul bersama.

Di era digital ini, tradisi sungkeman di hari raya Idul Fitri mungkin semakin pudar. Mungkin karena orang yang dituakan, atau orang yang memegang teguh kebudayaan Jawa sudah lebih dulu pergi menghadap Sang Maha Kuasa. Bisa jadi acara maaf – maafan sudah terganti lewat BBM, Facebook, Twitter, atau media sosial lainnya bahkan teknologi video skype-an.

Bersimpuh di hadapan orang tua, mungkin jadi ‘simbol perdamaian dan persatuan’ dari orang yang ‘memiliki kekuasaan’ dan berada di ‘bawah kekuasaan’. Orang tua  merasa dihargai, sementara anak-anak merasa disayangi. Jika ini terjadi maka semua tembok keangkuhan pasti runtuh, semua daftar kesalahan pasti lumer.

Dalam nuansa yang berbeda, ada banyak orang yang bisa ‘bersimpuh’ secara ‘batiniah’ di hadapan Sang Khalik, memohon ampunan atas legamnya dosa dan perbuatan, atau sekadar berkeluh kesah atau curhat yang ajaibnya bisa melegakan sesak dan himpitan masalah yang ada di rongga dada. Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Batin. (jul)