MURAI BATU NAGA SAKI CURI PERHATIAN DI KELAS APBN

MediaBnR – Murai Batu Naga Saki jadi salah satu gaco yang tampil gemilang di lomba BnR Satoe Cup 1 di Taman Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, Minggu 16 November 2020. Burung yang belum memasuki usia 2 Tahun ini, mampu mencuri perhatian juri BnR di kelas APBN dan langsung mendapat bendera koncer.

Naga Saki yang berada di gantangan 55, tampil menawan. Gayanya cukup menonjol, volumenya juga tembus, hingga ke luar garis BnR Line. Irama lagunya juga terdengar cukup fasih dan sempat beberapa kali mencuri perhatian juri BnR. Meski di usianya yang masih belia, burung barcode ring APBN tersebut sudah masuk deretan burung favorit dan menyabet bendera koncer B1, sekaligus menempati peringkat ke- 8 dari 70 peserta.

ERWAN JGC (KANAN) BERPOSE BERSAMA HENDRA SGN, PANGLIMA RADJAWALI & MR SWD

Jika melihat sekilas, kualitas Naga Saki tak ubahnya seperti burung mapan pada umumnya, namun ketika di lihat, burung tersebut jelas masih muda. “Alhamdullilah, Naga Saki sanggup menjadi pelipur lara, karena gaco yang diandalkan belum tampil maksimal,” ujar Erwan JGC salah satu kolektor Murai Batu jawara asal Jakarta.

Keseharian burung ini memang berada di kantor dan dirawat sendiri. “Boleh dibilang burung kesayangan dan  saya rawat sendiri. Usianya memang belum ada 2 Tahun, dulu saya boyong di bulan Januari 2019 – 2021 baru genap 2 Tahun. Kami pun tak menyangka, secara kualitas burung ini sudah mampu bersaing di lomba besar dan melawan burung yang lebih mapan. Jika diingat perjuangannya harus berebut terlebih dahulu dengan pembeli lain, ini jadi kepuasan tersendiri, ” kenang Erwan yang juga pemilik farm Murai Batu 777 BF.

BANG BOY APRESIASI MB NAGA SAKI MILIK ERWAN JGC

Selain menurunkan Naga Sakti, Erwan lebih dulu menurunkan gaco lain di kelas utama 10 Juta, 3,5 Juta hadiah mobil, serta 1 Juta dan 500 Ribu. Namun, gaco yang diandalkan tak bisa tampil maksimal. Herannya secara bersamaan selalu berdempetan dengan burung birahi (ngebetmen). “Di kelas 10 Juta, sejak awal gantang berdempetan dengan burung birahi, begitu juga dengan kelas – kelas berikutnya sudah tidak bisa kerja maksimal semuanya. Inilah seni main burung, kalau belum berpihak ya bagaimana lagi, kita coba lagi di even berikutnya,” pungkas pengusaha Logistik ini. *Ikrom