Latber Kamis BnR Brawijaya

MediaBnR.com – Surabaya – Digelaran Latber rutin Kamis BnR Brawijaya ini masih dihadiri oleh Kicau Mania Surabaya dan sekitarnya, termasuk juga kicau mania asal pulau sebrang Madura. Salah satunya Abdul Rohim asal kabupaten Sampang Madura. Ia menempuh jarak yang sangat jauh dari Sampang ke Surabaya sekitar 3 jam hanya untuk ngelatber salah satu jagoannya yang bermain di kelas Lovebird Paud.

Lovebird yang dibawanya ini bernama Barong SK yang masih berusia sekitar 2,5 bulan jalan. Namun tampilannya di atas gantangan cukup diacungi jempol. Sebab kekekannya untuk sekelas burung muda terbilang panjang. Terlebih ia juga receh saat digantangan, selain itu jika biasanya lovebird muda seumurannya yang cenderung nakal, kebawah, ngerayap di ring, atau sekedar lompat lompat saja. Burung yang satu ini benar benar anteng (tak banyak gerak) selain ngekek. Alhasil kekekannya yang selalu terpantau juri, mampu menghasilkan poin tertinggi, yakni sebanyak 635, dan berhasil menempati juara pertama kelas Lovebird Paud A. Tak hanya itu, bahkan di kelas dewasa dengan batasan penyebutan hingga M2 juga berani tampil meski hanya menempati juara 5 besar.

Sebelumnya, Abdul Rohim mengaku bahwa sempat pula hadir di gelaran latber IBM di wilayah Surabaya selatan, di gantangan tersebut Barong SK juga meraih dua kali juara pertama dan langsung menuju gantangan BnR Brawijaya. “dia ini baru baru ini saja saya bawa ke gantangan, awal nya saya coba coba, eh ternyata lumayan jago di gantangan jadi saya terusin aja. Alhamdulillah, sudah 4 kali gantang sudah punya 12 koleksi tropi” jelas Abdul Rohim sembari menunggu hasil kejuaraan Lovebird Paud A.

Abdul Rohim saat berhasil hantar Barong SK raih juara 1 LB. Paud A

Kemudian di kelas Burung Murai Batu A, sebelum diumumkan hasil kejuaraannya. Jagoan milik Imam Hantu Laut yang bernama Garaga, sempat pesimis jika burungnya tak bakal masuk nominasi. Sebab ia mengaku burung Murai Batunya sempat tak terpantau oleh Juri BnR yang bertugas saat sesi Murai Batu A berjalan. Tak dipungkiri juga sebab burungnya memang lebih dominan beraksi di kelas awal tersebut.

Hingga akhirnya pada saat penancapan bendera nominasi oleh Korlap yang bertugas, nampaknya Imam mulai berkurang kekhawatirannya, sebab burung miliknya sudah mendapatkan bendera nominasi yang terbilang sudah masuk dalam daftar juara.

Saat penancapan bendera koncer dari masing masing Juri BnR untuk menentukan Juara. Ternyata, satu persatu nomor gantangan 32 mendapatkan Bendera Koncer A dan B. Hingga akhirnya terkumpullah bendera koncer A sebanyak 4 buah dan 1 buah bendera B, sekaligus nomor gantangan 32 di nobatkan sebagai juara 1.

Senyum senang sang joki Garaga saat dinobatkan sebagai Juara 1 Murai Batu A

Sontak Imam langsung kaget, ia juga tak menyangka jika ternyata murai batu Garaga miliknya yang tergantang di nomer 32 sukses menjadi juara pertama. Seketika pula ia tersipu malu, sebab sebelumnya ia selalu melontarkan kalimat “Gimana Burung saya gak dipantau”. Berubah menjadi kalimat “Oh jadi gitu ya Juri BnR kalo menilai, kelihatanya saja tak dilihat, ternyata mereka mendengarkan burung tanpa dilihat” kata Imam usai angkat bendera koncer. *Den!