Capetang Jawara MB

Capetang Jawara MB

Bogor (MediaBnR.Com) – Event jejak Voer Ronggolawe yang akan diadakan di 5 tempat di wilayah Bogor ini berhasil mencuri perhatian kicaumania. Sebelum hajat tersebut dimulai maka tim Ronggolawe Bogor mengadakan Pra Eventnya beberapa hari yang lalu di Mall Ramayana di Jl Baru Bogor, Jumat (26/8/2016).

Murai Batu Dextre milik Catur BF dari KHT 12 Bogor akhirnya berhasil meraih juara ke-2 di kelas Ebod Joss yang mana pada sesi sebelumnya hanya berada di posisi KE-5. Kesaktiannya membuktikan kualitas amunisi tersebut tidak kendor. justru kinerjanya makin tampil secara maksimal dan isian-isian yang dimilikinya juga sudah tidak diragukan lagi. Hal ini dapat dipastikan bahwa Dextre siap bersaing dan dapat mengumpulkan point terbanyak pada event yang akan datang nanti.

Keesokan harinya, Sabtu (27/08/2016), di Gn. Putri Central digelar kegiatan yang sama di bawah komando Anto BCE beserta para tim juri JIP. Meskipun setengah perjalanan akhir cuaca ekstrim datang tidak menyurutkan kicaumania untuk menggantang jagoan-jagoannya.

Dextre Raih Runner Up

Dextre Raih Runner Up

Murai batu Capetang milik Aep SF dari Citeureup tetap bertahan di jalur prestasi. Sebanyak 3 sesi digantangkan tetap saja masih bertahan dan bisa menunjukan kinerjanya yang maksimal. Awalnya di Kelas A berada di peringkat ke-4 saja, namun pada sesi yang ke-2, naik 2 peringkat ke posisi runner up. Di kelas yang terakhir, berada di posisi puncak yaitu juara pertama.

Dibalik kehebatan dari murai batu Capetang ini memiliki cerita tersendiri. Patut diacungi jempol memang karena Capetang ternyata hasil ternakan dari Aep SF memiliki ekor panjang balak enam yang mana pada waktu sebelum menetas jumlah telur hasil indukannya sebanyak 5 butir. Semuanya berhasil menetas dengan sempurna namun amat disayangkan karena salah satunya tidak begitu lama kemudian akhirnya mati. Hanya tersisa 4 anakan saja dan termasuk amunisi Capetang itulah diantaranya.

Secara fisik postur tubuh dari murai batu Capetang ini untuk gen lebih condong kepada ibunya. Menurut info yang kami dapat dari sang narasumber dan ternyata bahwa Capetang itu hasil perkawinan antara Bahorok dan Nias. Hampir di setiap gelaran manapun selalu meraih tangga juara. (Rizky D)

BACA JUGA: