Cucak Hijau Anduk Juara terus dalam 2 pekan,

Aditya merasa cocok dengan pakem BnR

Aditya Klaten - Cucak Hijau Anduk stabil raih Juara 1

Aditya Klaten – Cucak Hijau Anduk stabil raih Juara 1

-Media BnR- Pur Jenggot, adalah pemain lawas asal Klaten yang kini mulai kembali aktif turun lomba. Ia nyaris selalu mengajak anaknya, Aditya, yang semasa sebelum pandemi aktif menjadi pembalap motor.

Anduk, nama jagoannya, baru saja menang dalam dua hari Minggu berturut-turut. Pada 6 Juni, meraih juara 1 dan 2 di Syawalan BnR Bintang Gading Gunung Kidul. Kemenangan ini sekaligus mengantarkannya menjadi Cucak Hijau Terbaik.

Prestasi yang benar-benar membuat semangat. Pada 13 Juni, di Jogja ada beberapa gelaran lomba burung. Pur dan Aditya memilih pertama datang ke event Road to Presiden Cup VI bersama BnR di Pasar Baru Sentolo, Kulonprogo.

“Minggu lalu jadi burung terbaik, ya sekarang saya datangi lebih dulu, masa mau di-ghosting,” ujarnya sambil tertawa.

Lagi-lagi Anduk meraih juara 1 di kelas Wapres di sesi awal. Pur dan Aditnya merasa cukup sekali saja juara 1, ingin menjajal EO lainnya yang mengelar event di hari yang sama. Keduanya meluncur ke Taman Kuliner Condong Catur.

Di sini masih kebagian 2 sesi sebenarnya, dari 3 kelas yang dibuka. Anduk turun di gantangan pinggir pada sesi cucak hijau yang ke-2. Sayang tidak masuk. “Kata juri, pas bunyi secara materi lagu dan volume sangat bagus, sayang masih ada ngetem alias kurang rajin katanya. Ya sudah, mau bagaimana lagi. Kita turun sekali saja, mau coba ke EO satunya lagi.”

Sempat meluncur ke gantangan Peny Jaya, ternyata sampai sana lomba sudah selesai. “He he, hari ini pengin merasakan juara di beberapa event sebenarnya, tapi belum kesampaian. Ya sudah, kita syukuri dengan hasil yang sudah diraih.”

Secara khusus, Pur menyebuat merasa cocok dengan penilaian di BnR. “Tak bermaksud mengecilkan yang lain, tapi ini dalam dua event berbeda selalu bia juara 1. Padahal saya tidak kenal dengan juri dan panitianya, juga main apa adanya saja, lawaran. Tidak pernah main titip ke juri atau panitia. Ternyata ketika burung tampil bagus ya tetap bisa juara.”

Secara naluriah dan alam bawah sadar, hal ini akan membuat para kicaumania seperti dirinya akan terus merasa cocok memilih EO-EO yang semacam ini. “Mengalir saja, tapi lama-lama tanpa disadari juga akan ada proses seleksi. Oh turun di sini saja, jangan di sana, dan seterusnya. Itulah yang kemudian akan menuntun perilaku kita saat harus memilih event lomba.”  (TOBIL)