Diklat Juri BnR Angk. 44 Palu dan BnR Palu CUP Pertanda Kembali Bangkitnya Kicaumania di Palu

Palu (MediaBnR.Com) – Seperti kita ketahui, Kota Palu, Donggala dan Sigi Sulawesi Tengah sudah terjadi bencana besar pada 29 September 2018 lalu dan telah meninggalkan banyak korban jiwa. Bahkan bencana tersebut telah menjadi sorotan seluruh dunia khususnya Indonesia sendiri.

Bagi warga di Palu dan sekitarnya, bencana tersebut telah menyisakan banyak duka yang begitu mendalam karena sebagai korban sendiri, bencana tersebut menjadi sejarah hidup yang kelam bagi warga Palu dan menjadi luka trauma seumur hidup. Akan tetapi dewasa ini sebagian besar warga Palu tidak mau terus tenggelam dalam kedukaan tersebut. Oleh karenanya “Palu Bangkit” menjadi slogan baru bagi warga di Kota Palu dan hal tersebut menjadi semangat warga dalam membangun kembali Kota Palu.

Slogan “Palu Bangkit” yang juga telah menjadi tagar di media social #palubangkit rupanya mempunyai efek yang positif bagi warga. Perlahan Kota Palu kembali bankgit baik itu dari segi perekonomian, pembangunan dan segi psikologi. Bahkan slogan tersebut juga berdampak kepada para kicaumania yang ada disana. Sebagian besar kicaumania disana sudah mulai bangkit dan mulai kembali membangun dunia kicau di Kota Palu. Salah satunya adalah BnR Palu yang turut kembali membangun dunia kicaumania disana.

Bentuk kegiatan awal BnR Palu dalam membangun kembali dunia kicaumania di Kota Palu adalah dengan mengadakan Diklat Juri Khusus BnR Indonesia Angkatan 44 palu pada 19 Januari 2019.  Kegiatan diklat sendiri dihadiri oleh 17 peserta dimana peserta berasal dari Kota Palu, Gorontalo, Bitung (Sulawesi Utara), Polewali dan Mamuju (Sulawesi Barat). Winners Sport Center yang berada di Silae menjadi tempat berlangsungnya Diklat Juri BnR Indonesia Angkatan 44 Palu.

 

Diklat tersebut dihadiri oleh Andaruno Budi Ristianto atau biasa dipanggil Mas Toto perwakilan dari Divisi Juri BnR pusat dan didampingi oleh Asri perwakilan juri senior dari BnR Mamuju dimana keduanya selaku mentor para peserta diklat. Dalam kegiatannya, peserta antusias dalam melakukan segenap rangkaian dan tahapan agar menjadi juri BnR Indonesia yang profesional.

Di diklat itu juga para mentor memberikan beberapa materi tentang pemahaman burung, pakem yang dipakai BnR Indonesia dalam menilai, teknis menjuri dan etika dalam menjadi juri. Setelah materi, para peserta melakukan simulasi lapangan yang sudah tersedia di tempat diklat. Setelah simulasi lapangan dilakukan, rangkaian acara penutupan seperti pemberian sertifikat dan baju Juri BnR Indonesia diberikan oleh Toto dan Asri yang disaksikan sendiri oleh Ketua BnR Palu, Rocmad Bustari.

Di sela-sela pemberian sertifikat juri dan baju juri, Toto selaku perwakilan Divisi Juri BnR Indonesia pusat memberikan selamat kepada para seluruh peserta yang lulus. “Selamat datang di kelauarga besar Juri BnR Indonesia. Saya berharap agar angkatan baru ini dapat bekerja secara professional, jujur dan adil serta bekerja dengan hati nurani,” ungkapnya.

Sebagai catatan penting, setelah rangkaian acara penutupan, BnR Mamuju yang diwakili oleh Asri dan BnR Palu memberikan beberapa bantuan kepada PMI untuk diberikan kepada para korban bencana di Palu yang membutuhkan. “Walau tak seberapa, yang penting dapat bermanfaat bagi para korban,” ungkap Asri.

BnR Palu CUP Berjalan Sukses

Setelah kegiatan Diklat Juri BnR Indonesia Angkatan 44 Palu dilaksanakan di Winners Sport Center, BnR Palu menggelar pameran burung berkicau dengan tema BnR Palu CUP pada Minggu, 20 Januari 2019. Peserta diklat Juri BnR Indonesia Angkatan 44 Palu, turun langsung pada gelaran tersbut sekaligus gelaran ini menjadi gelaran perdana para peserta diklat. Ex Untad (Universitas Tadulako) lama yang berlokasi di Jl. Marjun Habi, Palu, Sulawesi Tengah, menjadi tempat berlangsungnya gelaran. Gelaran tersebut sangat meriah dihadiri oleh kicaumania dari berbagai daerah. Bahkan di gelaran tersebut dihadiri oleh beebrapa tokoh kicaumania Palu dan kicaumania pemula. Antusias tersebut direspon positif dan diapresiasi oleh Bambang Setiawan selaku ketua panitia gelaran.

Ada 28 kelas termasuk kelas BoB disajikan di gelaran tersebut. Kelas love bird yang menjadi partai memanas kali hari itu baik di kelas dewasa maupun di kelas paud. Hal ini dikarenakan kelas-kelas love bird ada yang nyaris full gantangan bahkan full gantangan. Yang menarik, love bird-love bird paud juga ternyata memiliki kualitas yang tak jauh hebat dengan yang ada di Pulau Jawa. Salah satunya Sawitjaya Birdshop yang mempromokan kualitas beberapa love bird paudnya seperti Gajah Lampung, Ranger dan R2 dimana paud-paud tersebut rebut prestasi.

Yang menarik dari gelaran hari itu adalah dibukanya kelas BoB atau Kelas Best of The Best. Kelas cucak hijau, murai batu dan kelas love bird yang menjadi kelas BoB kala itu. Beberapa gacoan kicaumania sudah menyandang juara di kelas-kelas sebelumnya, kembali saling bertarung di kelas BoB tersebut untuk memperebutkan burung siapa yang menjadi terbaik hari itu. Tak ayal kalau kelas BoB tersaji dengan keseruan tersendiri.

Secara keseluruhan gelaran yang dimulai pada pukul 11.00 WITA dan berakhir pada pukul 17.30 WITA berjalan dengan sangat lancar. Serangkaian penutup acara seperti pembagian doorprize dan pengumuman juara umum bird club (BC) dan  juara umum single fighter (SF) dilakukan sebagai penutup gelaran. Teman Mbois BC kala itu sukses menjadi juara umum BC. Sedangkan untuk SF, Oklyn SF sukses bawa pulang piala juara umum SF.

Sebagai catatan penting dari dua kegiatan BnR Indonesia yaitu diklat juri dan gelaran pameran burung berkicau BnR Palu CUP yang dihandle langsung oleh BnR Palu, mungkin menjadi titik awal kembali bangkitnya dunia kicaumania yang ada di Palu setelah tertimpa bencana besar pada September 2018 yang lalu. Dan hal tersebut bisa kita katakana bahwa Palu Bangkit bersama Kicaumania Palu. (fuad)

---