Yogi KH Bali n Crew. The Rock Juara 1, 1, 3, 5, dan 8 di Jogja Vaganza 2017

Yogi KH Bali n Crew. The Rock Juara 1, 1, 3, 5, dan 8 di Jogja Vaganza 2017

Mediabnr – Sepanjang tahun 2016 lalu, nama Yogi Kuda Hitam dari Bali begitu bersinar berkat segudang prestasi yang dicetak oleh Rancak Bana, murai batu ekor hitam miliknya. Di Piala Pakualam Yogyakarta (5/6/2016), Rancak Bana yang perdana lomba di Blok Tengah langsung mencuri perhatian para murai mania dengan meraih 4 kali posisi runner up.

Kemudian turun lagi di Balekambang Kumandang Solo (14/8/2016), Ranca Bana semakin menunjukkan tren positifnya dengan meraih juara 1 dua kali, juara 4 dan juara 6. Puncaknya adalah di saat turun di even kolosal Piala Raja (4/9/2016), Rancak Bana tampil membahana dengan mencetak 3 kali juara 1 (hatrik) dan 2 kali runner up.

Yogi KH Bali & Prio AK 47 SF Bandung. The Rock Siap ke Piala Pasundan

Yogi KH Bali & Prio AK 47 SF Bandung. The Rock Siap ke Piala Pasundan

Pada puncaknya di Piala Raja, Rancak Bana sudah dengan bulu tua-nya tapi masih bisa tampil maksi. Setelah Piala Raja, Rancak Bana direncanakan istirahat untuk masa rontok bulu. Tetapi karena adanya undangan dari panitia Pakde Karwo Cup VI (16/10/2016), Rancak Bana kembali ditarungkan. Di sana, Rancak Bana turun 3 kali dan berhasil meraih juara 2, 2, dan 3.

Setelah 4 even besar tersebut, Rancak Bana langsung ambrol dan kini sedang masa pengeringan bulu serta pemulihan. “Pasca dari Pakde Karwo, Rancak Bana rontok total. Sekarang  masih dalam proses pengeringan,” ungkap Yogi KH Bali yang tidak bisa lepas dari kebesaran nama Rancak Bana.

The Rock (ekor putih) in Action

The Rock (ekor putih) in Action

Rancak Bana (ekor hitam) in Action

Rancak Bana (ekor hitam) in Action

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Saat Rancak Bana dalam posisi rontok bulu, Yogi KH menyiapkan dua pelapis yang tak kalah dasyatnya dan keduanya murai batu ekor putih. Pertama adalah Radja yang sebelumnya bernama Copet dan sering juara di Bali dan terakhir unjuk gigi di Arya Wiraraja Cup Lumajang (11/12/2016). Kedua adalah The Rock yang pekan lalu mencetak juara 1, 1, 3, 5, dan 8 di Jogja Vaganza (12/2/2017).

Mengorbitnya Radja dan The Rock semakin menegaskan sosok Yogi KH Bali sebagai pengorbit dan kolektor murai batu juara, baik di ekor hitam maupun ekor putih. “Puji syukur, The Rock langsung tampil bagus di laga perdananya di Valentine Day Yogyakarta (Jogja Vaganza),” cetus Yogi KH. Prestasi The Rock memang tergolong istimewa karena usia masih muda, sekitar 2 tahunan. Tapi sudah mampu bersaing dengan jagoan mapan lainnya di arena se-prestisius Valentine Jogja.

Yogi KH Bali n Crew. Rancak Bana Borong Mahkota Raja di Piala Raja 2016

Yogi KH Bali n Crew. Rancak Bana Borong Mahkota Raja di Piala Raja 2016

“Dapatnya dari tempat latihan di Bali. Umurnya masih muda, baru 2 kali ngurak. Ekor hitam dan pakai ring. Pertama liat di latberan, burungnya sangat fighter. Bawa lagunya kasar-kasar dengan tembakan celilinan, love bird, dan kapas tembak,” terang Yogi KH perihal jagoan barunya.

Melihat prestasi The Rock yang bagus, Yogi KH pun semakin percaya diri akan kualitas para jagoannya. “The Rock dan Rancak Bana kuat maen berkali-kali. keduanya saling melengkapi. Bahkan beberapa pemain menilai The Rock lebih prosfek. Om Robert Pemburu sempat lihat dan bilang suka dengan performa The Rock,” ujar Yogi KH yang memberikan sinyal akan mengawal kembali penampilan The Rock di Arema Cup dan Piala Pasundan Bandung. [Jtyk.Team]