H. Rico

H. Rico

H. Rico Bandar Lampung, namanya kini melejit dengan sederet prestasi yang cukup mentereng diberbagai kelas, seperti murai batu, kacer, love bird, kenari, srindit sampai ke ciblek. Kuncinya tak lain sabar serta pantang menyerah yang menjadi pedomannya.

Kesuksesan diburung tak lain dari semangat dan kerja keras sehari-hari. Kerja jangan setengah-setengah dan betul-betul  harus dilakukan dengan serius. Motto tersebut  melekat di tubuh H, Rico Bandar Lampung, sehingga di dunia bisnis yang dilakoninya, pengusaha muda berasal dari Palembang 37 tahun lalu ini terbilang cukup sukses besar membangun bisnis yang dijalaninya dari nol.

Tak jauh beda di dunia hobi burung yang dilakoninya  lebih dari 3 tahun,  tetap  harus dilakukan serius dan jangan setengah-setengah. Masalah untung dan rugi  sudah menjadi resiko dunia hobi, dan hal tersebut sudah dipikirkan  matang-matang sejak dari awal.

Awalnya hobi menangkar murai batu dan cucakrawa. Tak tanggung-tanggung 16 kandang yang dibuat dan 16 pasang murai batu pilihan yang diambilnya, belum lagi cucakrawa  8 pasang  dari Surabaya didatangkan. Gelontoran dana yang dikeluarkan  tak sedikit dan cukup besar. Ratusan  juta rupih dana yang digelontorkan dari kantong sakunya.  Ternyata  coba-coba menangkar di murai batu dan cucakrawa, ternyata kurang berhasil.  H. Ricopun memutuskan untuk menghentikan penangkaran di murai batub dan cucakrawa, walaupun  perhitungan rugi tetap tidak merasa  dibebani  dan terus jalan. Setelah itu ganti haluan dengan mencoba  jenis love bird lutino. Tak tanggung-tanggung H. Rico langsung terbang ke Cina, Tailand langsung mengambil  love bird jenis lutino tersebut.

Ternyata usahanya  tak sia-sia, Lutino yang dibawanya banyak yang diminati, bahkan sempatmenjadi importir  banyak pedsanan. Tapi lama kelamaan  Lutino tetrsebut ditangkarkan dan sudah tak terhitungbpuluhan  Lutino  hasil tangkarannya cukup banyak. Dan sampai kini lebih dari 50 pasang  ternakan lutino yang produktif  berada di kediamannya di Jl. Kalpataru Sukarame Bandar Lampung.

Selain di breeding, H. Rico juga sangat aktif dengan hobi main burung berkicau. Untuk hobi burung nama H. Rico cukup melejit  tak hanya di regional, akan tetapi nasional. Awalnya  namanya  terkenal berkat  kehandaan Suster Ngesot yang main di love bird. Sederet prestasi  lebih dari 100 kali juara pertama ditorehkan, sehingga melambungkan namanya di nasional.   Sayang  Suster Ngesot, kini  sudah mati karena sakit.

Namun kehilangan Suster Ngesot tak membuat  namanya jadi  ikut tenggelam, ibarat pepatah MATI SATU TUMBUH SERIBU, justru  sikap pantang menyerah dan ingin eksis terus diperburungan, H. Rico terus mencari perburuan  burung-burung baru. Hasilnya  kini memiliki beberapa talenta jawara-jawara berkelas nasional. Nama Panglima  Sumatra di kacer  yang diambil dengan mahar 135 jt, kini menjadi icon dan salah satu kacer terbaik nasional.Sederet prestasi  juara pertama direbutnya. Belum lagi  debutan terbarunnya Panglima Sumatra  II yang  tak kalah hebatnya dan kini sudah meraih prestasi juara pertama di even yang diadakan di Lampung. Talenta berbahaya lainnya yaitu di murai batu  Black Jack  menjadi salah satu murai batu paling disegani di Sumatera dengan beberapa kali meraih prestasi juara pertama. Selain murai batu dan kacer, d kenari  juga memiliki talenta jawara handal  seperti kenari dengan nama Kuntilanak dan Kuntilanak 2, keduanya  kini paling menghebohkan lomba di Sumatera, khususnya di kelas kenari standar dengan selalu merebut juara kesatu dan kedua, seperti yang dilakukannya di Liga BnR Sumatera  beberapa kjali meraih juara kesatu. Selain  itu juga love bird, di srindit dan ciblek, memiliki jawara handal. Suster  Ngesot II yang menggantikan jawar sebelumnya Suster Ngesot di love bird, juga sering menjadi yng terbaik. Belum lagi nama  Unyu-Unyu di Srindit beberapa kali menjadi jawara dikelasnya serta Edane di ciblek.

Tak heran di even-even bergengsi Sumatera,  nama H. Rico sukses menjadi jawara tersubur dengan seretntan prestasi juara kesatu. Seperti di  Liga BnR Sumatera yang  memborong juara pertama dibeberapa kelas. Belum lagi even indipenden seperti Walikota Cup Lubuklinggau meraih jawara terbaik  dibeberapa kelas. Belum lagi even di  Banyu Asin Fiesta II yang cukup luar biasa meraih 8 kali juara kesatu.

Prestasi yang cukup mentereng yang dicetak jawara-jawara milik H. Rico, menjadikan namanya kini paling disegani dan menjadi salah satu paling difavoritkan meraih terbaik. Kesabaran,  dan Pantang  menyerah menjadi ` kunci kesuksesannya dilomba. (yudi)