Hobi orang terhadap ikan hias kini sudah berkembang kepada ikan-ikan ekstrim. Beberapa diantaranya gemar mengkoleksi ikan alligator (Lepisus Peus). Ikan buaya ini memang tampak unik dan menarik jika masih berukuran 20 – 50 cm. Namun jika ukurannya sudah mencapai satu meter, tentu saja perlu perawatan khusus. Meski ikan predator yang panjangnya bisa mencapai tiga meter dan memiliki tampang seram ini, tidak mengecilkan minat hobiis untuk memelihara ikan buaya ini dalam akuarium

Ikan Aligator (Foto: ist)

Ikan Aligator (Foto: ist)

Ikan aligator yang berasal dari benua Amerika dan hidup di perairan Sungai Mississippi, Amazon hingga Rio Grande Del Norte yang bermuara ke Teluk Meksiko ini sudah lama menjadi ikan hias bagi beberapa penghobi ikan hias ekstrim. Meski di akhir 1990-an ikan predator jenis ini sudah dilarang dijual bebas, sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17 Tahun 2009, karena ikan itu membahayakan kelestarian sumber daya ikan, lingkungan, dan manusia. Namun Ikan spesies invasif karnivora, khususnya jenis ikan aligator dan piranha, masih dijual bebas di Jakarta dan beberapa daerah lainnya.

 Ilustrasi Ikan Aligator (Foto: ist)

Ikan Buaya (Foto: ist)

Menurut Tamrin, salah satu pedagang ikan hias di Jalan Kartini Raya, Jakarta Pusat, meski sudah sudah ada peraturannya, tetapi sejauh ini tak ada sosialisasi dari pemerintah. Setiap bulan ia katakan bisa terjual hampir 60 ekor. Bahkan pada 2011 lalu bisa terjual 100 ekor per bulan. Meski harga ikan aligator ini terbilang cukup mahal, namun tetap saja diburu para penghobi. Harga ikan aligator menurutnya bervariasi, tergantung ukuran. ”Kalau pajangnya 19 centi meter Rp 25.000 per ekor, kalau 30 sentimeter Rp 125.000 per ekor. Aligator spatula ini bisa 1 sampai 3 meter. Kalau 1 meter harganya Rp 650.000 sampai Rp 800.000,” katanya.

(Foto: ist)

(Foto: ist)

Adilla, adalah salah seorang yang hobi memelihara ikan aligator ini. Pria berdomisili di bilangan Permata Cibubur ini sudah lama hobi ikan hias, selain arwana dan beberapa ikan hias lainnya. Ia juga kini memelihara ikan aligator yang ia beli dari toko ikan hias dekat rumahnya. “Saya beli ikan aligator ini dari kecil sekitar 15 cm. Waktu itu saya beli Rp 28 ribu, belum ada setahun saya pelihara sekarang panjangnya kira-kira sudah 80 cm,” katanya. Pertumbuhan ikan ini menurutnya tergantung pada tempat atau akuarium itu sendiri. Semakin besar tempatnya, jika diberi pakan rutin, maka ikan semakin cepat tumbuh besar.

Pria yang biasa dipanggil Adil ini mengakui memang baru pertama kali memelihara ikan predator jenis aligator, meski ia tahu sudah lama ikan aligator di banyak toko ikan hias. Karena keunikannya, ikan yang kepalanya mirip dengan buaya itu menarik perhatiannya untuk mencoba memeliharanya. Akhirnya, rasa penasaran itu pun ia bayar dengan menghadirkan koleksi ikan aligator sebagai hiasan di aquarium rumahnya. Namun apa yang terjadi? Seiring waktu berjalan, dengan pemberian pakan ikan mas kecil dan jangkrik, ikan aligator miliknya itu tumbuh besar dan kini cukup membuatnya kerepotan.

“Awalnya sih senang ya. Tapi semakin besar agak repot juga merawatnya. Dulu ikan itu saya tempatkan di akuarium berukuran 120 cm x 40 cm, rupanya sekarang sudah terlalu kecil buat aligator saya. Karena tubuh ikan ini kan kaku, tidak lentur seperti ikan lainnya, jadi dia kesulitan untuk belok berputar arah. Belum lagi kalau harus mengganti air akuariumnya, meski hanya mengganti separuh air dalam akuarium, dia sering stres, ngamuk-ngamuk dan berontak. Wah itu bagian yang mengerikan buat saya, hahaha,” paparnya menjelaskan.

Iustrasi (Foto: ist)

(Foto: ist)

Akibat sering berontak diakui Adil, akuarium miliknya itu sempat bocor karena lem perekat kacanya terbuka. Bahkan tutup akuarium yang juga dari kaca, pecah karena hantaman tubuhnya. “Wah ngeri deh kalau lagi ngamuk, benar-benar seperti buaya, tenaganya gede banget. Tapi emang seru, rasa cemas, takut, dan senang bercampur aduk punya ikan buas di rumah, hehehe,” tukasnya sambil tertawa.

Merawat Aligator

Lalu bagaimana ayah dua orang anak ini merawatnya hingga dapat besar seperti itu? Sebenarnya merawat ikan aligator menurut Adil cukup mudah, karena ikan jenis ini bisa hidup tanpa pompa sirkulasi air atau angin dari motor pompa. Tetapi menurutnya jika tidak diberikan pompa sirkulasi air, air dalam akuarium akan cepat keruh atau kotor. Untuk itu agar kualitas airnya terjaga, ia menyarankan para hobiis yang ingin memelihara ini tetap memberikannya sirkulasi air dalam akuarium. “Sama seperti memelihara arwana, biarkan aligator sendiri tanpa hiasan apapun dalam akuarium,” pungkasnya.

(Foto: ist)

(Foto: ist)

Akibat akuarium milik Adil ini bocor, ia sempat memindahkannya sementara ke bak penapungan air lain, sebelum akhirnya kini ikan aligatornya itu ia tempatkan di sebuah drum plastik yang dibuat tidur memanjang seperti kolam. “Untuk memindahkannya juga repot banget, beberapa plastik bocor karena tenaganya kuat sekali. Terpaksa harus ditangkap dan dipindahkan dengan digenggam tangan. Tangan saya juga luka-luka karena giginya yang tajam dan sisiknya yang kasar,” ungkapnya.

Siap dengan Anggaran Pakan

Ikan Aligator

(Foto: ist)

Begitu juga dengan pakan yang diberikannya berupa ikan mas kecil. Jika dulu aligator milik Adil ini masih kecil ia mengelurkan kocek untuk pakan Rp 75.000 perekornya dalam sebulan, kini sudah besar ia harus mengeluarkan kocek lebih dari RP 150.000 per bulannya. “Ya memang lumayan, jajan anak saya saja kalah dengan biaya pakan tiap harinya, hahaha. Tapi gimana ya, kalau sudah hobi susah juga. Tapi itu pun jatah pakannya sudah dikurangi tiap harinya,” kilahnya sambil tersenyum.

Seperti juga dikatakan Tamrin, salah seorang penjual ikan di Jalan Kartini menyampaikan, bahwa sifat ikan aligator itu tahan untuk tidak makan berhari-hari. Namun bila di tempat tersebut tersedia banyak makanan, ikan aligator akan makan sebanyak-banyaknya. Dan perbandingan bobot tubuh dengan makan bisa mencapai 1 :10. “Dengan kata lain, ikan ini bisa makan mencapai 600 kilogram ikan kecil,” ungkapnya.

Jenis Aligator

Setidaknya ada empat jenis aligator yang umum dijual di beberapa toko ikan hias. Mulai dari jenis Spotted Gar (Lepisosteus Oculatus), Longnose Gar (Lepisosteus Osseus), Spotnose Gar (Lepisosteus Platostomus), Aligator Gar (Lepisosteus Tristoechus). Jenis Aligator Gar dengan warna cenderung kehitam-hitaman dan bercak hitam ini, memiliki moncong besar dan rahang yang juga lebih besar dari aligator lainnya.

Jenis aligator inilah yang ukurannya bisa mencapai tiga meter. Bahkan Ikan yang sempat menggemarkan warga Waduk Jati Luhur, Purwakarta, Jawa Barat beberapa waktu lalu itu, karena ditemukan sempat menyerang seorang dan kini menjadi hama untuk ikan-ikan nelayan di sana ini.

Bahkan di habitat aslinya di Sungai Amazon, Amerika pernah ditemukan ikan aligator dengan panjang 4 -5 meter yang besarnya benar-benar mirip dengan buaya. (Taufik Rakhmanto)