Flu Unggas (Foto: ist)

Flu Unggas (Foto: ist)

Jakarta (MediaBnR.Com) – Sumber kompas.com – Baru-baru ini isu flu burung H5N1 kembali terdengar di media online terbitan kompas.com, kamis, 26  Maret 2015. Menurut berita yang beredar bahwa seorang pria T (40) dan anaknya yang berusia 2 tahun, yakni MI, meninggal dunia karena terinfeksi virus flu burung. Warga Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten itu dinyatakan positif flu burung H5N1.

Menurut Direktur Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan HM.Subuh, hasil uji laboratorium tadi pagi itu memang positif,”ungkapnya.  HM Subuh meminta masyarakat untuk tidak resah. Saat ini, kementerian Kesehatan bersama dinas terkait sedang melakukan investigasi di lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekitar , hingga rumah sakit,”ujar HM Subuh.

Suasana Pasar Pramuka, Jakarta Timur (Foto: Ikrom)

Suasana Pasar Pramuka, Jakarta Timur (Foto: Ikrom)

Di tulisan berikutnya kompas.com, penyebab dua warga Cipondoh, Tangerang, yaitu T (40) dan anaknya MI (2), meninggal dunia karena terinfeksi virus flu burung H5N1. Keduanya di duga terpapar virus tersebut dari burung hantu yang mati. Pada tanggal, 7 Maret 2015, kedua korban sempat berkunjung ke rumah saudaranya  di Bogor, yang punya peliharaan burung hantu. Lalu tanggal, 8 Maret, burung hantu itu mati,”ujar Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemterian Kesehatan Sigit Priohutomo di Jakarta, Jum’at (27/3/2015).

Apa Tanggapan Bang Boy Selaku Bapak Perburungan dan Pendiri Yayasan BnR?

Saat di konfirmasi perihal berita flu burung H5N1, bang Boy tidak terkejut lantaran isu seperti ini sudah biasa dihembuskan ke public atau masyarakat, untuk kepentingan- kepentingan tententu atau pengalihan isu. “Masyarakat khususnya kicaumania sudah biasa mendengar kabar isu flu burung yang sebenarnya masih di ragukan kebenarannya, saya pribadi hanya mengakui bahwa yang dimaksud itu flu unggas bukan flu burung, jadi sangat berbeda lantaran flu ini menyerang jenis-jenis unggas,”tegas Bang Boy yang juga menjadi pemerhati dunia perburungan dan penangkaran di Indonesia.

Reward, Bentuk Nyata bang Boy Apresiasi Para Penangkar (Foto: Ikrom)

Reward, Bentuk Nyata bang Boy Apresiasi Para Penangkar (Foto: Ikrom)

Apa langkah kongkrit Bang Boy bersama yayasan BnR untuk menepis isu Flu Burung?

Dunia hobby burung sudah besar dan tersebar di seluruh Indonesia, bahkan kontes burung berkicau sudah menjamur dimana-mana, dan sudah berhasil mengangkat sektor UKM dan industri yang berkaitan dengan kebutuhan di dunia burung. Langkah konkrit BnR yaitu terus mensosialisasikan dan menggalakkan dunia penangkaran burung berkicau di seluruh Indonesia, hal ini juga sebagai pembuktian di mata masyarakat, bahwa memelihara burung itu sehat jasmani dan rohani, dalam artian sehat jasmani karena aktifitasnya dan sehat rohani ketenangan jiwa mendengar suaranya, begitu juga bagi pemerintah sebagai pembuktian bahwa tidak ada flu burung adanya flu unggas yang sudah ada dari jaman bahela,”terang Bang Boy.

Apa himbauan Bang Boy BnR agar isu flu burung tidak menjadi ancaman namun menjadi motivasi?

Kita harus merapatkan barisan, bahwa kita kicaumania seluruh Indonesia harus bersatu padu menepis isu flu burung, dan turut mensosialisasikan ke masyarakat sekitar, bahwa hobby memelihara burung itu sehat dan hobbynya orang berada, namun Bang Boy berpesan bagi para kicaumania agar tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar, kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi, apa mau dunia burung yang sudah kita bangun bersama dan sudah sebesar ini kembali seperti dahulu kala,”himbau Bang Boy kepada seluruh kicaumania Indonesia. (Ikrom Fauzi Riswan)