Bonafide 99 Fans feat Kuby Indonesia

Wajib masker dan jaga jarak

MediaBnR-Semarang, Sabtu (8/8). Kelas lovebird masih menjadi salah satu primadonanya di latber Bonafide 99 Fans feat Kuby Indonesia yang rutin dihelat di lokasi wisata Lembah Kalipancur-Semarang. Dimana dapat dipastikan berapapun sesinya yang dibuka panitia, kelas paruh bengkok ini selalu full peserta. Apalagi saat ini dibatasi hanya 36 G dan diberlakukan aturan wajib transfer, tak sedikit dari peserta yang sampai tidak kebagian tiket saking banyaknya pesanan yang mengalir.

Gacoan yang turun pun kualitasnya bukan kaleng-kaleng, bahkan diantaranya sudah mencicipi podium di kancah nasional. Seperti halnya Jogoboyo besutan Mr. Kenny pemilik penangkaran lovebird trah jawara Ring Alba BF Semarang, siang ini aksi tembak panjang serta durasi ngedurnya kembali diakui oleh rival untuk memuluskan langkahnya menggapai podium terbaik di kedua sesi lovebird yang ada. “ Kebetulan libur Sabtu ini dan besok hari ada acara keluarga, jadi tidak bisa ikut lomba Minggu. Yah, tragedi buang birahi ini ceritanya, dapet oleh-oleh predikat double winner,” canda sosok Si Bos yang dikenal low profile ini.

Jogoboyo milik Mr.Kenny Alba BF sabet double winner

Disusul aksi dahsyat Sniper polesan Mr. Ade punggawa Eka Bella BC yang juga tak kalah ciamik dalam menggelontorkan tembakan berdurasi panjang  andalannya untuk sukses menduduki podium runner up disalah satu sesi kelas lovebird yang ada. Menurut pengakuan sang empunya gaco debutannya ini sudah dibandrol pihak penawar dari Blok Timur dengan mahar 55 juta rupiah namun sepertinya Mr. Ade masih enggan untuk melepas. “ Banyak sekali yang menghubungi mengajukan penawaran tapi kitanya masih sayang. Lovebird fighter dengan durasi dan buka tutupnya yang nyaris tanpa jeda seperti Sniper ini saya yakin masih jarang yang punya ditengah maraknya tipikal lovebird konslet yang menjamur saat ini. Yah semoga selalu stabil di event-event akbar selanjutnya,” papar sang punggawa.

Sniper konsisten membanggakan Mr.Ade-Eka Bella BC

Tak kalah meriahnya persaingan dikelas ekor panjang, meskipun cuaca cukup terik para gacoan tetap menyuguhkan tontonan yang menarik. Seperti halnya aksi heroik yang ditampilkan Bayonet, amunisi besutan Paryono feat Catur dari Rombak SF yang sukses memenangi pertarungan dengan point mutlak. Roll tembak, volume tembus, gaya happy, ditopang durasi kerjanya full awal-akhir menjadi fantor penentu tim juri menancapkan bendera koncer A di bawah nomor gantangannya.

Bayonet besutan Paryono sapu kelas utama murai batu

Sementara dikelas kacer, nama besar Malapetaka yang turun dengan jubah barunya ini juga mencuri perhatian juri serta kacer mania yang menyaksikan. Tak hanya kasar roll lagu yang dibawakan, tapi volume serta gaya nagen satu titiknya juga sangat dominan untuk menaklukkan perlawanan rival. “ Turun perdana lalu di gelaran Galatama Salatiga feat Ronggolawe Nusantara, Alhamdulillah finish di podium runner up dengan selisih tipis total point koncer benderanya. Dan ini laga keduanya, semoga kedepan semakin mapan dengan jubah barunya,” ungkap Wawan WKM Bird School sang arsitek. (kiky)

Malapetaka kian mapan dengan jubah barunya