Jika di Indonesia dikenal dengan bird singing contest (kontes burung berkicau) dari berbagai jenis burung, tidak terkecuali lovebird. Namun di beberapa negara asia lain, khusus lovebird tidak begitu dikenal sebagai burung yang dilombakan kicauannya. Namun dikenal justru dengan kontes kecantikannya.

burung-cinta-24Memang warna-warni eksotik dan menarik, serta bentuk tubuh yang unik dari burung parbeng (paruh bengkok) yang terbilang terkecil ini, tampak menarik diikutsertakan dalam lomba kecantikan. Untuk itulah Komunitas Lovebird Indonesia (KLI), melalui kordinator wilayah (korwi) di berbagai daerah di Indonesia terus mensosialisasikan lovebird sebagai burung yang dipamerkan kecantikannya lewat event-event beauty contest.

Luckyto Suryadi

Luckyto Suryadi, penasehat KLI (Komunitas Lovebird Indonesia) (Foto: Evan/MediaBnR.com)

Menurut penasehat Komunitas Lovebird Indonesia (KLI) Luckyto Suryadi ketika dikonfirmasi beberapa waktu lalu, untuk mensosialisasikan kontes kecantikan pada lovebird ini, KLI setiap tahunnya mengadakan even nasional KLI Cup, seperti KLI Cup pertama yang diadakan di Yogyakarta (23/6/2013) lalu dan baru-baru ini KLI Cup kedua diadakan di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah (15/6/2014).

“Selama ini KLI memang baru mengadakan acara-acara yang skupnya nasional setahun sekali lewat KLI Cup. Tapi sekarang ini masih dalam wacana, kita akan mengadakan setahun dua kali, atau enam bulan sekali, supaya jangan terlalu lama. Agar sosialisasi kontes kecantikan lovebird ini bisa lebih baik lagi,” jelasnya.

Kelebihan lain pada lovebird-lovebird warna ini menurut pria yang biasa disapa Om Luckyto di komunitasnya ini, bukan hanya orang dewasa saja yang dapat menikmati keindahannya. Tetapi anak-anak pun bisa tertarik dengan warna-warni cantiknya. “Ada anak kecil yang sampai nangis-nangis minta beliin lovebird sama mamahnya. Nah, ini kan peluang juga, peluang bisnis inilah yang harus kita optimalkan. Dan saya masih optimis lewat lovebird ini salah satu side job, penghasilan sampingan yang bisa membantu ekonomi keluarga,” jelasnya.

Penilaian Beauty Contest

Jika masyarakat dan para kicaumania umumnya hanya mengetahui warna yang bagus dan cantik pada lovebird yang dilombakan menjadi satu-satunya penilaian juri. Namun menurut Lucyto itu tidak sepenuhnya benar, warna burung ia katakan hanya salah satu bagian dari kriteria penilaian juri. Lalu apa saja penilaian dalam beauty contest lovebird yang kabarnya tidak akan ada polemik dalam penjurian itu.

“Inilah kelebihan beauty contest dari lomba kicau. Di beauty contest tidak ada polemik penjurian, karena riil kita nilai nyata secara fisik. Standarisasi penilaian penjurian itu ada 9, mulai dari bentuk kepala, ekor, kaki, dada, sampai sayap semuanya harus begini. Dan warna itu salah satu faktor dari 9 kriteria yang ada. Jadi hasil penilaian di sini tidak bisa diprotes lagi,” ungkapnya tegas. (Taufik)