Transaksi Sensasional Awal Tahun

Irpan Panghegar kembali turun gunung, Tinggian akan makin semarak.

MediaBnR,- Aksi los dor, Tomir alias Topi Miring, salah satu burung milik Agus Ramayana, Tasikmalaya di lomba Nasional PMTI Vitarest 2018, Lapak Cikurubuk, pekan lalu mengundang decak kagum semua mania andhokan yang menyaksikan sajalannya lomba. Tak pelak, semua penonton yang menyaksikan aksi Tomir langsung memberikan applause. Mereka semua bertepuk tangan, karena aksi Tomir begitu sensasional. Tomir nge-boom kepatek dengan CC yang luar biasa.

Bukan hanya Tomir, burung lain, yang juga milik Agus Ramayana, Cubor, tak kalah hebohnya lagi. Burung kesayangan pemiliki Hotel Ramayana ini, termasuk salah satu burung dari 13 yang dibagi. Tahun lalu, Cubor merupakan salah satu burung terbaik Liga PMTI Pengcab Tasikmalaya. Diawal tahun 2018, Cubor langsung tanjab gas memperlihatkan aksi jos dornya. Ia langsung mendapatkan poin dan bertengger di klasemen sementara liga PMTI 2018.

Aksi kedua burung ini, (Tomir dan Cubor) bikin ngiler bos-bos PMTI. Keduanya langsung menjadi buruan team-team besar. Banyak team besar yang menginginkan Tomir dan Cubor pindah kandang. Hingga akhirnya, kedua burung ini mendarat di kandang Panghegar Putra Bandung. Ya team milik Irfan Panghegar ini berhasil memboyong dua burung kelas ini ke Bandung dengan harga yang fantastis. 300 Juta untuk Tomir dan Cubor. Sebuah transaksi sensasional awal tahun di trek merpati tinggian.

Cubor dan Tomir dipinang Panghegar dengan mahar 300 juta.

Seperti kita tahu, pemilik Panghegar Putra ini kembali turun gunung ke trek tinggian setelah beberapa tahun kebelakang off. Kehadirannya kembali langsung memberi gairah dan warna tersendiri bagi hobby merpati tinggian nusantara. Kehadirannya langsung menyemarakan persaingan team-team besar PMTI juga berdampak terhadap geliat mania papan bawah untuk mengorbitkan merpati jempolan.

Irfan Panghegar merupakan salah satu mania tinggian muda Bandung yang terbilang berani dalam urusan takeover burung berkelas. Sebelum memboyong Cubor dan Tomir, lebih dulu, Irfan memboyong April, salah satu burung jempolan di lapak Lebakisiu, Purwokerto, juga dengan harga yang fantastis. Bukan hanya itu, di kandangnya juga saat ini sudah ada beberapa burung yang ditakeover dari Banjarsari, Jawa Tengah, Pangandaran, Tasikmlaya dan dari kota Bandung sendiri.

“Amunisi masih belum lengkap. Baru ada beberapa burung yang siap tempur. Kami terus memantau perkembangan dan mencari burung-burng kelas lainnya untuk menambah daya gedor. Mudah-mudahan saat lomba di Pasirlayung amunisi sudah komplit,” ujar Irfan Panghegar Putra yang juga bos The Group ini kepada mediaBnR di kandangnnya beberapa waktu lalu.

Pasukan berani mati Panghegar Team kawal burung-burung Panghegar.

Pantauan Panghegar jarang sekali meleset. Panghegar selalu bergerak cepat dalam urusan burung-burung berkualitas. Ia selalu mendapatkan burung berkelas. Sangat disayangkan, dulu ia memborongkan burung-burung kelasnya. Padahal hingga kini mantan-mantan burung Panghegar dulu yang kini berada di team-team besar PMTI menjadi andalan teamnya. Meski demikian, asa Panghegar Putra untuk mendapatkan burung kelas lainnya masih terbuka lebar. Soalnya, perkembangan kualitas burung makin hari makin meningkat.  Kalau tahun ini ada burung ber CC 250, mungkin tahun depan ada lagi yang lebih joss lagi dengan CC 500.

Hadirnya kembali Panghegar Putra Team Bandung ke trek tinggian makin meramaikan peta persaingan team-team PMTI. Tensinya bukan hanya di atas, namun di bawah pun makin bergeliat. Artinya, kehadiran Panghegar memberi dampak positif terhadap kemajuan trek tinggian nasional. Kita tunggu aksi-aksi Panghegar selanjutnya. (saeful Milan)