Surabaya ( BnR ) – Latpres arek-arek KPS ( Komunitas Pleci Surabaya) di gantangan Kalibokor, Surabaya dibanjiri kicaumania lovebird, cucak hijau dan pastinya penggemar pleci, Selasa (27/5). Meski pehobi tiga jenis burung tersebut mendominasi gelaran. Namun beberapa dari kicaumania hadir dengan menurunkan jenis burung lain yang terbilang jarang nampak di berbagai lomba. Seperti burung manyar, emprit dan sanger.
Bukan tanpa alasan mereka membawa burung tersebut di latpres spesial KPS. Pasalnya panitia membuka kelas khusus yaitu campuran bebas. Karena animo yang cukup tinggi sejak dibuka perdana di latber Kalibokor hari Sabtu. Tak ayal panitia pun menyediakan satu kelas cambas. Diluar dugaan, panitia harus membuka kelas tambahan cambas. Hal ini dikarenakan permintaan peserta yang mengikuti kelas tersebut.
“Sensasi” burung manyar besutan Imam kembali menapaki podium puncak di kelas Cambas. ( BnR/Stefanus)
Di kelas Cambas, nama Sensasi, burung manyar besutan Imam kembali mencuat di podium puncak. Pada latber Sabtu dua pekan lalu, burung yang memiliki isian lagu lovebird dan cililin juga merayakan selebrasi pasca menumbangkan rivalnya. Tak hanya sukses dengan manyarnya, pada kesempatan tersebut Imam pun menurunkan burung jenis emprit. Meski hanya mampu bertengger di posisi keempat.
- Persaingan sengit terlihat dikelas pleci, panitia membuka empat kelas kualifikasi serta satu kelas best of best. Performa ciamik ditunjukkan pleci Wak Ogek besutan Johan, Surabaya. Turun di empat kelas sekaligus tak membuat stamina sang gaco menurun. Stabilitas yang ditunjukkan membuahkan hasil dengan mencetak juara satu empat kali alias quatrick dikelas Pleci Jlum A, C, Cuk dan BOB.
Sedangkan kelas lovebird dan cucak hijau tak seperti kelas pleci. Meski persaingan terlihat sengit, tetapi tak ada juara yang mendominasi. Empat kelas yang ada, besutan Abah Jaya yaitu lovebird Dugong mampu merangsek ke podium puncak di kelas dengan tiket termahal.
Meski terbilang even lokalan, animo peserta terlihat luar biasa. Berdasar pantauan BnR di lapangan, kicaumania yang hadir tak hanya dari Surabaya dan Sidoarjo. Dari Lamongan, Mojokerto, Malang hingga Jember tumplek blek di Kalibokor. Panitia sangat mengapresiasi dukungan kicaumania yang hadir, tak ayal 45 gantangan di 12 kelas yang disediakan nyaris dipenuhi gaco para peserta. “Kami buat 45 gantangan karena untuk memudahkan kinerja juri agar dapat memberikan penilaian dengan maksimal,” ujar Alwi Bendol.
(stefanus)
